Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet SBY Boediono Bisa Minimalis atau "Oversize"

Kompas.com - 18/09/2009, 06:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Charta Politika, Bima Arya Sugiharto  memprediksi kemungkinan Presiden SBY akan menggunakan pola kabinat yang minimalis atau bisa saja menggunakan pola kabinet yang oversize. Bima Arya dalam diskusi di DPR, Kamis (17/9) juga mengingatkan, Presiden SBY sensitif dengan hasil survey.

Biasanya, Kata Bima Arya, bila presiden terpilih lagi, maka ada dua kecenderungan yang mungkin terjadi. Yang pertama, kata Bima, pemerintahan selanjutnya menjadi mandul, mengeruk keuntuinhgan sebanyak-banyaknya. Atau yang lain, pemerintahan selanjutnya akan all out.

"Tentu saja, kita berharap SBY agar All out atau  menjadi legenda. Tapi bisa saja SBY berhadapan dengan mereka-mereka yang ingin SBY mengeruk harta sebanyak-banyaknya. Memang, sangat tidak mudah memahami SBY," kata Bima.

Salah satu yang sulit 'dibaca' pemikiran Presiden SBY adalah tentang siapa yang akan duduk di kabinet. Bima kemudian sempat mengungkapkan pengalamannya bertemu dengan orang-orang di sekitar Istana. Yang sampai saat ini, belum tahu apakah masuk atau kembali berada di dalam kabinet.

"Untuk kabinet saja, ternyata tidak melibatkan banyak orang. Di ring 1 saja. Ternyata sama-sama mencari informasi.  Biasanya, yang makin bernafsu  tidak terpilih. Ada juga yang pingin namanya disebut-sebut tapi terkesan tak kepingin. SBY sangat sensitif dengan hasil survey, opini publik menjadi peranan penting. SBY ibarat bermain catur dengan sangat cermat," kata Bima.

Lalu model apa kabinet yang akan dipakai Presiden SBY, minimalis atau oversize, Bima Arya kemudian berandai-andai. Bila memakai metode minimalis maka,  Presiden mengajak partai pendukung dan kemungkinan hanya mengajak satu partai politik yang pada Pilpres lalu sempat menjadi rivalnya.

"Semua partai pendukung akan dirangkul, termasuk PKS. Menurut saya, PKS akan dapat jatah 3 kursi karena suaranya terbesar. Bisa saja SBY mengajak yang lain, Golkar, PDI-P atau Gerinda. Tapi, mungkin saja SBY hanya mengajak Golkar. Koalisi pemenangan plus parpol dari luar. Golkar selama ini sudah punya chemistry," ujarnya.

Skenario yang sangat tidak ideal adalah skrnario kabinet oversize. Ketika SBY merangkul, PDI-P, Golkar dan Gerindra. Ini sangat mungkin terjadi, sinyal yang sudah diberikan oleh Gerindra sudah ada Dengan PDI-P, tergantung dari kemauan Megawari Soekarnoputri," kata Bima lagi.  (Persda Network/yat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com