Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Tetap Bekerja di Hari Lebaran

Kompas.com - 20/09/2009, 15:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pilihan profesi memang selalu ada konsekuensinya. Ketika seseorang memutuskan menjadi dokter atau para medis, polisi, satpam, petugas pemadam kebakaran, atau wartawan, misalnya, ia memang harus rela tidak libur di saat sebagian besar masyarakat menikmati liburannya.

Di hari libur panjang Lebaran ini, misalnya, banyak orang yang tak bisa menikmati libur bersama keluarganya. Mereka ini umumnya bekerja di perusahaan-perusahaan sektor pelayanan publik.

Tarmizi (39), seorang petugas sekuriti atau satpam di salah satu rumah sakit terkemuka di Jakarta Selatan, adalah salah satunya. Di hari pertama Lebaran 2009 ini, ia mendapat giliran berjaga (shift) siang hingga sore hari.

Penjadwalan yang sudah diatur jauh-jauh hari oleh manajemen rumah sakit. "Hari ini masuk, Mas. Dapet jadwalnya dari siang ini sampe sore," kata Tarmizi, Minggu (20/9).

Meski begitu, Tarmizi menuturkan, tak sedikit pun dirinya berkeluh kesah karena tak bisa menghabiskan waktu sepanjang hari bersama keluarga. "Enggak ada masalah. Saya tetap semangat. Ini memang sudah jadi amanat sebagai seorang sekuriti," kata lelaki yang telah bekerja sebagai petugas keamanan selama lebih dari 12 tahun di berbagai instansi.

Dikatakannya, tahun ini masih agak lumayan karena dia mendapat giliran masuk siang hingga sore. "Alhamdulillah, tadi pagi masih sempat shalat Id di rumah. Terus kumpul-kumpul dulu bareng keluarga sebentar, baru berangkat kerja deh," terangnya.

Ia mengaku, pola kerja yang mengharuskannya masuk di saat para pekerja lain bisa menikmati libur sudah biasa dilakoninya. Dari pengalamannya selama 12 tahun, lebih dari setengahnya ia tetap masuk pada hari-hari libur nasional.

"Kalau kayak saya ini udah biasa, Mas. Sudah jadi panggilan. Tapi yang repot itu karyawan-karyawan baru. Karena enggak biasa, mereka bawaannya ngeluh melulu," ujar pria beranak tiga ini.

Terhadap keluh kesah juniornya itu, Tarmizi bisa memahami dan sebisa-bisanya menasihati. Sebab, hal yang sama pernah dia rasakan di awal-awal bekerja. "Yang penting itu bagaimana kita ngejalanin-nya. Kalau udah biasa, ya enak-enak aja. Apalagi kalau ada duit tambahannya," seloroh Tarmizi sambil tersenyum.

Dikatakannya, manajemen tempatnya bekerja sudah cukup baik mengatur sistem penjadwalan saat situasi libur seperti ini. Ada empat shift yang bergantian setiap harinya sehingga ia tak terlalu merasa kehilangan waktu bersama keluarga ketika momen Lebaran seperti ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com