Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyusunan Kabinet Diharap Berdasar Prinsip Produktivitas

Kompas.com - 22/09/2009, 15:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR terpilih 2009-2014 Bambang Soesatyo mengharapkan presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan orientasi penyusunan formasi kabinet baru berdasarkan prinsip produktivitas.
   
"Presiden terpilih Yudhoyono dan para penasihatnya cukup menjelaskan bahwa orientasi penyusunan formasi kabinet baru adalah produktivitas," kata anggota DPR terpilih 2009-2014 Bambang Soesatyo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/9).

Bambang menjelaskan, yang dimaksudkan adalah produktif dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran. Produktif dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. "Dan produktif dalam memulihkan kinerja perekonomian nasional," kata Bambang.

Lobi meningkat

Bambang melihat saat ini arus lobi kepada presiden terpilih semakin tinggi. Para pimpinan parpol dan elite pengusaha, tambah Bambang, akan memanfaatkan perjalanan kerja presiden Yudhoyono ke forum G-20 di Pittsburgh, AS, untuk memperkuat lobi mereka.

Karena itu, tambah Bambang, untuk menghadapi arus lobi dari berbagai kalangan tersebut maka presiden terpilih Yudhoyono dan para penasihat hendaknya tetap independen, fokus, dan berpikir jernih serta tidak memberi terlalu banyak janji kepada para pelobi.

"Presiden harus tetap independen, berpikir jernih serta tidak memberi banyak janji," kata Bambang.

Karena itu, sebaiknya presiden terpilih justru bisa mengajak para pelobi untuk melihat atau memotret dan merinci aneka persoalan bangsa terkini, sekaligus memberi gambaran kepada para pelobi tentang beratnya beban pekerjaan kabinet hingga 2014.

Dengan merespons seperti itu, tambah Bambang, presiden terpilih bisa menghindar dari keinginan memberi janji-janji kepada pimpinan parpol dan elite masyarakat lainnya.
   
"Kalau perlu, Yudhoyono jangan pernah memberi janji kepada siapa pun. Sebab, kalau janji tak dipenuhi, berpotensi menjadi benih perpecahan," kata Bambang.

Menurut Bambang, sangat elegan kalau presiden terpilih justru mengajak para pelobi memotret persoalan bangsa terkini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com