Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saudagar Bisa Jadi Menteri, Asal...

Kompas.com - 02/10/2009, 16:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren yang berkembang sejak 1999 adalah banyaknya pengusaha atau saudagar masuk ke dunia politik dan kabinet. Lalu apakah sisi positif dan negatif jika saudagar menjadi politisi?

"Setidaknya ada tiga hal positif jika saudagar masuk politik," Kata Bima Arya Sugiarto, Direktur Eksekutif Charta Politika, dalam diskusi Kontribusi Suadagar dan Profesional dalam Kabinet SBY Jilid II di Jakarta, Jumat (2/10).

Pertama, seorang saudagar itu tahu dan sensitif dengan pasar. Sehingga kalau masuk ke politik bisa membaca kebutuhan rakyat. Kedua, ada pengusaha yang sukses dari perjuangan dari bawah. Ini sangat penting dalam kepentingannya dalam membangun partai politik dan berkarakter dalam bekerja sekalipun masuk dalam kabinet. Dan ketiga, saudagar itu pintar dalam memanfaatkan dan mengelola uang dalam jangka panjang.

"Namun nyatanya tidak seperti itu," sesal Bima. Karena banyak saudagar yang masuk dalam politik malah menjadikan partai seperti sapi perah, tidak tahu dan sensitif pada "market" dan yang masuk adalah saudagar warisan orangtua sehingga kurang berkarakter.

Untuk itulah, Bima mengingatkan supaya SBY harus memperhatikan sisi profesionalitas, kreatifitas, pro- rakyat, punya pengalaman organisasi, memiliki jaringan internasional dan berkarakter di saat akan memilih saudagar untuk menjadi menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com