Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Komposisi Ideal Kabinet SBY?

Kompas.com - 04/10/2009, 11:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang penetapan kabinet, setidaknya ada tiga skenario yang akan dipakai Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden terpilih 2009-2014, dalam memilih menterinya. Satu yang dianggap paling ideal adalah skenario medium di mana kursi menteri untuk profesional 53 persen.

"Dalam skenario ini ada satu partai oposisi akan diambil, yakni Golkar," kata Bima Arya Sugiarto, Direktur Eksekutif Charta Politika, dalam keterangan persnya, Minggu (4/10).

Menurut Bima, partai politik yang masuk kategori medium adalah partai pendukung SBY, yakni Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, ditambah satu Partai Golkar dari oposisi.

Jika asumsinya jumlah kabinet 34 orang, maka, Bima memperkirakan, PD mendapat 4 menteri, PKS 3, PPP 2, PAN 2, PKB 2, dan Golkar 3. Sisanya 18 kursi (53%) akan diisi oleh kalangan profesional, yang di dalamnya ada akedemisi, praktisi, maupun pengusaha.

"Ada kemungkinan penambahan persentase komposisi kabinet dari kalangan profesional dalam kabinet mendatang (asumsi medium). Sosok yang memiliki multiple attributes akan memiliki kesempatan lebih besar untuk duduk dalam kabinet SBY, baik itu dari parpol ataupun nonparpol," papar Bima.

Dua skenario lain adalah minimalis dan oversize. Minimalis jika SBY mengambil menteri hanya dari partai koalisi dan profesional. Maka 60 persen untuk profesional, PD ambil 6 kursi, yang lain maksimal 3 kursi.

Sedangkan dalam skenario oversize, SBY juga akan memasukkan PDI-P, Partai Golkar, dan Partai Gerindra. "Ini akan sulit untuk menghadapi oposisi informal yang protes," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com