Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utamakan Kualitas dan Profesionalisme Guru

Kompas.com - 06/10/2009, 17:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berkaitan dengan peringatan Hari Guru Sedunia, pimpinan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Organisasi Buruh Internasional (ILO), Badan Pembangunan PBB (UNDP), Badan PBB untuk Anak-anak (UNICEF) dan Education International mengeluarkan pernyataan bersama soal pendidikan dan guru. Organisasi internasional itu meminta perhatian soal harapan dan tuntutan yang tinggi pada guru dewasa ini.

Pada abad ke-21 ini diperlukan pendekatan-pendekatan baru dalam pembelajaran, berpikir inovatif, dan pengakuan pada pengetahuan spesifik tentang lingkungan, kesehatan, kewarganegaraan dan promosi nilai-nila dan sikap etika. Kemampuan sistem pendidikan untuk merespon secara efektif pada kebutuhan pembelajar jaman ini secara luas menuntut adanya perekrutan, pelatihan, dan dukungan guru-guru yang layak.

Kondisi belajar di banyak negara diakui masih banyak yang berat. Selain rasio guru dan murid yang tinggi, perekrutan guru tidak jelas dan kekurangan pelatihan, sehingga dapat menyebakan turunnya kualitas pendidikan yang sudah ada. "Investasi pada pendidikan, termasuk juga guru, harus diutamakan guna mendukung pemulihan ekonomi. Kualitas dan profesionalisme guru mesti diutamakan karena kondisi itu akan mempengaruhi pencapai prestasi para siswa," kata Nicholas Burnett, Asisten Direktur Jenderal UNESCO untuk Pendidikan.

Direktur Jenderal UNESCO Koïchiro Matsuura mengatakan banyak negara yang melakukan upaya-upaya luar biasa untuk mencapai target pendidikan. Tetapi upaya itu tidak akan berhasil tanpa pengangkatan dan pelatihan lebih banyak guru. "Kita jangan biarkan krisis finansial dan ekonomi memotong anggaran pendidikan. Lebih sedikit uang belanja di bidang pendidikan, akan berkosekuensi dramastis dalam jangka pendek dan panjang bagi kualitas pendidikan," kata Koichiro.

Pada masa ini, pendidikan juga mengalami masa berat. Ada penurunan bantuan sebesar 22 persen untuk bidang pendidikan dasar dari hasil observasi tahun 2006 dan 2007. Pemotongan bantuan lebih lanjut dapat secara serius mengancam kemajuan pendidikan dunia yang sudah dicapai sejak tahun 2000 di banyak negara miskin, khususnya Afrika, di mana kondisinya saat ini sangat kekurangan guru yang parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com