Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Bantah Incar Kursi Menteri

Kompas.com - 07/10/2009, 16:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan sering disebut-sebut sebagai salah satu calon menteri yang membawahi bidang ekonomi pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono periode 2009-2014. Namun, ketika dikonfirmasi terkait hal ini, dirinya justru mengaku tidak tahu-menahu. "Enggak tahu saya. Mesa'ake aku," ujarnya ketika dikonfirmasi mengenai isu di atas, seusai peluncuran buku karangan Faisal Basri, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (7/10).

Anies membantah kabar yang menyebut bahwa dirinya mengincar kursi menteri dalam susunan kabinet mendatang. Menurutnya, dirinya bukanlah tipikal orang yang berjuang untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi tipikal orang yang berjuang dalam melakukan pekerjaan. "I did not fight to get a job, tapi I did fight to do a job," ujarnya.

Anies menuturkan, sebenarnya saat ini Indonesia membutuhkan sosok yang sanggup memberikan sumbangsihnya terhadap negara. Sebab, menurutnya, tantangan pembangunan Indonesia ke depan adalah pada desain institusi, bukan pada si pemangku jabatan. "Begini, kalau kinerja kita ditransparankan kan kita bisa lebih kreatif," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Charta Politik Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa kalangan pengusaha dan profesional mewakili kelompok elite dan sosial berpotensi mengisi kabinet SBY jilid II karena dapat memengaruhi persepsi publik.

Selain Anies, pengusaha Rahmat Gobel juga disebut-sebut sebagai sosok yang cocok untuk mengisi posisi sebagai menteri perindustrian. Selain itu, Bima memprediksi bahwa posisi menteri keuangan tetap akan diisi oleh Sri Mulyani. "Kalangan profesional ini kreatif, punya sikap otonom, dan punya jaringan yang kuat," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com