Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pedalaman, Kreativitas Guru Kalahkan Ketergantungan Fasilitas

Kompas.com - 09/10/2009, 10:03 WIB

Ya, "domino Matematika". Domino tersebut, kata Sugimun, sudah dibuktikannya bisa memudahkan siswa mengenal pelajaran Matematika tentang bilangan pecahan.

Tak ubahnya bermain domino, setelah kartu pertama dilempar, kartu berikutnya akan mengikuti. Namun, jika pada domino sesungguhnya berisi kumpulan atau urutan angka-angka, pada "domino Matematika" ini kartu tersebut berisi berbagai bilangan pecahan.

"Saya berpikir, apa pun yang ada di sekitar kita, baik itu di lingkungan rumah maupun sekolah bisa dimanfaatkan. Sederhananya, Matematika itu tidak rumit dan mudah dimengerti siswa, asalkan gurunya bisa memudahkan siswa menyerapnya," ujar Sugimun.

"Pernah, waktu pelajaran tentang bangun bidang, seperti kubus, balok, segitiga, atau kerucut, saya minta siswa melihat ke semua sisi bangunan mulai dari dinding sampai atap, ternyata itu lebih mudah dimengerti ketimbang hanya teori di papan tulis," ujar lulusan Universitas Mulawarman ini.

Kebutuhan pelatihan

Bagi para guru di perkotaan, mengajar bukan masalah besar karena banyaknya kemudahan sarana dan prasarana. Namun, di pedalaman nan jauh dari pusat kota, mereka mengalami banyak kendala untuk meningkatkan kualitas pengajarannya.

Pendapat itu dilontarkan oleh Prof Dr Anita Lie dari EduCon PDC (Educators Continuing Professional Development Center). Anita adalah fasilitator bagi para kepala sekolah dan guru yang menjadi peserta "Lokakarya Angkatan V Tahap II-Program Pelatihan Pengembangan Profesionalisme Guru dan Kepala Sekolah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)" di kawasan Kalimantan Timur ini.

"Apa pun bisa dibuat dan dilakukan secara kreatif agar anak-anak didik mudah menyerap pelajaran mulai dari kardus, botol bekas, menyanyi atau menari," ujar Anita.

"Yang penting guru-gurunya punya kemauan, punya semangat, saya yakin pasti bisa karena di sini sudah terbukti beberapa guru dapat mengaplikasikan kreativitasnya berdasarkan materi pelatihan," tambah Anita.

Sebelumnya, pada tahap lokakarya KTSP tersebut, Anita memberikan berbagai materi khusus untuk meningkatkan kapasitas para guru dalam mengembangkan dan menyusun perencanaan mengajar secara mandiri. Suwarni, Sugimun, serta Djomon adalah tiga dari 46 kepala sekolah dan guru yang mengenyam pelatihan ini.

"Kami hanya berharap, di daerah terpencil seperti ini kreativitas membuat mereka tidak selalu tergantung dengan fasilitas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com