Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Jangan Dilupakan!

Kompas.com - 15/10/2009, 18:33 WIB

ENREKANG, KOMPAS.com — Keterbatasan layanan pendidikan sekolah luar biasa yang umumnya berlokasi di pusat kota/kabupaten menyebabkan banyak anak berkebutuhan khusus tak bisa mengakses pendidikan sesuai kebutuhannya.

Untuk itu, sekolah-sekolah reguler yang keberadaannya hingga ke pedalaman perlu dioptimalkan juga untuk dapat melayani anak-anak berkebutuhan khusus tersebut.

Namun, keterbatasan pemahaman guru mengenai hak-hak anak berkebutuhan khusus serta kemampuannya menangani kekhususan itu menyebabkan pihak sekolah enggan melayani. Akibatnya, anak-anak berkebutuhan khusus tertinggal dalam layanan pendidikan yang seharusnya juga menjadi hak mereka sebagai warga negara.

Akbar Dahali, Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Kamis (15/10), mengatakan, para pendidik di sekolah-sekolah reguler perlu terus disadarkan untuk tidak membeda-bedakan siswa dalam layanan pendidikan.

Akbar menambahkan bahwa sekolah reguler tidak bisa menutup mata melihat ada sejumlah anak berkebutuhan khusus yang tidak bisa mengakses layanan pendidikan karena kecacatan mereka.

"Di Kabupaten Enrekang hanya ada satu SLB di pusat kota. Tidak semua anak berkebutuhan khusus bisa mengakses layanan pendidikan di sana karena jarak yang sangat jauh. Apa kondisi itu harus menghalangi anak-anak untuk bisa bersekolah, padahal banyak yang punya semangat belajar," kata Akbar.

Asal ada kepedulian

Menurut Akbar, selama ada kepedulian, sekolah reguler sebenarnya bisa saja melayani anak-anak berkebutuhan khusus. Sejumlah sekolah di Kabupaten Enrekang nyatanya sudah mulai sadar perlunya menerapkan pendidikan inklusi yang membaurkan anak-anak reguler dengan anak berkebutuhan khusus. Sekolah yang tidak ditunjuk sebagai sekolah inklusi oleh pemerintah setempat tetap bersedia menerima anak-anak berkebutuhan khusus.

Najmiani, Kepala SDN 74 Bolang, Kecamatan Alla, mengatakan, sekolah ini mulai menerima siswa berkebutuhan khusus sejak tahun lalu. Layanan itu diberikan karena kebutuhan orangtua siswa yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus yang kesulitan mengakses sekolah.

Kesadaran para guru untuk juga membuka diri pada anak-anak berkebutuhan khusus kini semakin terbuka karena adanya pelatihan tentang pendidikan inklusi, yang antara lain dilakukan oleh Helen Keller International.

"Kami jadi tahu bagaimana menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Memang penanganannya terbatas, tapi dengan kepedulian bersama, guru di sini belajar untuk bisa memahami keunikan siswa itu. Di sini juga sudah ada guru pembimbing khusus yang sudah dapat pelatihan teknis meskipun masih perlu terus ditingkatkan kemampuannya," kata Najmiani.

Di sekolah tersebut ada empat anak berkebutuhan khusus, mulai dari gangguan penglihatan, autis, dan tunarungu. Para siswa berasal dari keluarga miskin dengan mata pencaharian orangtua sebagai petani.

Sitti Mariani, Pelaksana Tugas Kepala TK Pertiwi 1 Cakke, Kecamatan Anggeraja, mengatakan, jika guru-guru diberi pemahaman dan pelatihan untuk menangani anak-anak berkebutuhan khusus, pola pikir dan sikap mereka akan terbuka dan bersedia melayani anak-anak tersebut. Kesadaran itu sudah mulai ditumbuhkan di kalangan guru TK di daerah ini.

"Awalnya hanya dari beberapa guru yang dapat kesempatan pelatihan soal pendidikan inklusi, lalu semangat itu ditularkan dalam kelompok kerja guru TK. Guru di sini sudah mulai berubah untuk memperlakukan anak berkebutuhan khusus dengan baik dan tidak langsung menolak mereka jika mendaftar di sekolah," ujar Sitti.

Para guru TK diajak untuk mulai mendata anak-anak berkebutuhan khusus di wilayahnya. Sekolah pun mulai mengumumkan secara terbuka untuk menerima anak-anak berkebutuhan khusus.

"Anak-anak berkebutuhan khusus seperti autis dan down syndrome yang ada di TK ini justru kemajuannya lumayan. Karena mereka berbaur dengan anak-anak reguler, jadi mereka tertantang untuk bisa tidak ketinggalan dalam belajar," kata Sitti.

"Sekolah reguler tidak perlu menutup diri pada anak-anak berkebutuhan khusus yang mau belajar di sekolah itu. Yang penting guru punya kepedulian dan kesabaran untuk bisa mengajar anak-anak berkebutuhan khusus sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Angkat Disertasi Strategi Kepemimpinan Digital, Chyta Anindhyta Raih Gelar Doktor Termuda Manajemen Pendidikan

Angkat Disertasi Strategi Kepemimpinan Digital, Chyta Anindhyta Raih Gelar Doktor Termuda Manajemen Pendidikan

Edu
Prodi PPG Pascasarjana UNJ Gelar KMD untuk Perkuat Nasionalisme dan Guru Profesional

Prodi PPG Pascasarjana UNJ Gelar KMD untuk Perkuat Nasionalisme dan Guru Profesional

Edu
Berminat Jadi Kreator Konten atau Influencer, Pengamat: Mesti Cermat Bikin Statement di Medsos

Berminat Jadi Kreator Konten atau Influencer, Pengamat: Mesti Cermat Bikin Statement di Medsos

Edu
Forum Dekan FIP-FIPP LPTK Negeri dan Dirjen GTK Bahas Strategi Penyiapan Guru Unggul

Forum Dekan FIP-FIPP LPTK Negeri dan Dirjen GTK Bahas Strategi Penyiapan Guru Unggul

Edu
Minat Calon Mahasiswa ke PTKIN Rendah, Ini Respon Menag

Minat Calon Mahasiswa ke PTKIN Rendah, Ini Respon Menag

Edu
Daya Tampung dan Aturan Daftar Jalur Zonasi PPDB Bali 2024, Dibuka Hari Ini

Daya Tampung dan Aturan Daftar Jalur Zonasi PPDB Bali 2024, Dibuka Hari Ini

Edu
UGM Masuk Daftar Peringkat 100 Kampus Terbaik Versi THE Impact Rangking 2024

UGM Masuk Daftar Peringkat 100 Kampus Terbaik Versi THE Impact Rangking 2024

Edu
Cara Daftar PPDB Jatim 2024 Tahap 4, Jalur Zonasi Khusus SMA

Cara Daftar PPDB Jatim 2024 Tahap 4, Jalur Zonasi Khusus SMA

Edu
Telkom University Buka Jalur Nilai UTBK, Tanpa Tes dan Ada Beasiswa

Telkom University Buka Jalur Nilai UTBK, Tanpa Tes dan Ada Beasiswa

Edu
Ada Beasiswa LPDP 2024 Bisa Daftar Tanpa TOEFL dan LoA, Ini Jenisnya

Ada Beasiswa LPDP 2024 Bisa Daftar Tanpa TOEFL dan LoA, Ini Jenisnya

Edu
Jadwal Masuk Sekolah SD-SMA Tahun Ajaran 2024-2025 di 20 Provinsi

Jadwal Masuk Sekolah SD-SMA Tahun Ajaran 2024-2025 di 20 Provinsi

Edu
Link KIP Kuliah 2024 Tak Bisa Diakses, Imbas Kena Retas Hacker PDN

Link KIP Kuliah 2024 Tak Bisa Diakses, Imbas Kena Retas Hacker PDN

Edu
Cara Cek Hasil PPDB Jateng 2024, Bisa Lihat Nama Siswa yang Tersingkir

Cara Cek Hasil PPDB Jateng 2024, Bisa Lihat Nama Siswa yang Tersingkir

Edu
Riset PPM Manajemen: Perencanaan Tenaga Kerja Bagian Penting Target Jangka Panjang Perusahaan

Riset PPM Manajemen: Perencanaan Tenaga Kerja Bagian Penting Target Jangka Panjang Perusahaan

Edu
Sosok Nayla, Penerima Beasiswa Indonesia Maju dengan Segudang Prestasi

Sosok Nayla, Penerima Beasiswa Indonesia Maju dengan Segudang Prestasi

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com