Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Masih Jauh dari Sempurna

Kompas.com - 16/10/2009, 11:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendidikan menjadi bagian yang sangat penting dalam peningkatan pembangunan melinum (MDGs). Namun, sampai saat ini kondisi pendidikan Indonesia masih jauh dari sempurna. Hal tersebut diungkap oleh Trihadi Saptoadi, Direktur World Vision Indonesia lembaga independen yang bergerak dalam dunia pendidikan, dalam dialog lintas agama dengan tema kepedulian dan kebersamaan umat beragama dalam pemenuhan hak-hak ekonomi, pendidikan dan kesehatan di kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (16/10).

"Salah satu soalnya kita tidak memiliki visi yang kuat dalam pendidikan. Misalnya, di Korea visi pendidikannya sederhana yakni ingin menjadi pemimpin global," katanya.

Tidak hanya visi, menurutnya, pendidikan kitapun mesti mengarahkan anak didiknya pada pengembangan karakter dan mentalitas. Bukan saja nilai saja yang digenjot. "Pendidikan harusnya memanusiakan bukan hanya lulus saja," ujar Trihadi.

Lebih lanjut ia mengungkapkan saat ini masih ada 7 propinsi yang pendidikannya jauh dari target standar, di antaranya Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah dan Papua Barat. "Sedangkan propinsi yang sudah berada di atas target ada 7 propinsi (dari 33 propinsi). Sebagian besar di Jawa," ungkap Trihadi.

Dibandingkan dengan negara berkembang, posisi Indonesia di nomor 10 dari 14 negara berkembang dalam bidang pendidikan. Sedangkan jika dilihat dari kemampuan membaca sampai mengerti apa yang dibacanya, Indonesia berada di nomor 39 dari 42 negara. "Untuk indeks pembangunan manusia berada di urutan 111 dari 182 negara. Karena masih ada 41 persen anak miskin yang tidak sekolah," ucapnya.

Kondisi di atas, tambahnya, diperparah dengan keadaan sekolah dan tenaga pendidik. Keberadaan guru di daerah hanya 19 persen saja yang aktif. Secara nasional hampir 50 persen guru ternyata tidak kompeten. 55 persen ruang kelas tidak layak. "Saat guru dites matematika, ternyata ada 15 persen guru yang tidak lulus," pungkas Trihadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com