122 Miliar untuk Perguruan Tinggi Islam Indonesia dari Kanada

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kanada memberikan dana senilai Rp 122 miliar lebih untuk membangun kapasitas beberapa perguruan tinggi Islam di Indonesia dalam kegiatan mereka dengan masyarakat setempat, serta kapasitas Departemen Agama. Kerjasama Kanada-Indonesia itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Mackenzie Clugston, dan Menteri Agama Maftuh Basyuni, pekan lalu.

Fajar R HArisantoso, Public Affairs Officer Kedutaan Besar Kananda untuk Indonesia di Jakarta, Minggu (18/10), menjelasakan kerjasama dilakukan lewat proyek Supporting Islamic Leadership in Indonesia (SILE) yang didanai oleh Canadian International Development Agency. Fokus bantuan diberikan pada Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Alauddin di Makassar, Sulawesi Selatan, dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel di Surabaya, Jawa Timur.

Proyek SILE akan berlangsung selama enam tahun dan memiliki tiga komponen yakni meningkatkan partisipasi dalam tingkat masyarakat, memperkuat manajemen internal UIN/IAIN, dan bantuan teknis untuk Departemen Agama di dalam perencanaaan dan pengarusutamaan jender. Proyek ini akan menyediakan bantuan di dalam beberapa bidang, termasuk dalam memperkuat praktek tata pemerintahan yang demokratis di tingkat masyarakat, peninjauan ulang dan pengembangan kurikulum, serta kesempatan magang dan beasiswa di universitas-universitas di Kanada.

Proyek yang penting ini akan semakin memperkuat hubungan yang erat yang telah berlangsung lama anatara Kanada dan Indonesia yang telah menciptakan saling pengertian yang besar terhadap kebudayaan, nilai-nilai dan prinsip-prinsip kedua negara, demikian dinyatakan Duta Besar Clugston.