MEDAN, KOMPAS.com - Buta aksara pada usia produktif (15 tahun ke atas) di Sumatera Utara mencapai 247.148 jiwa atau setara dengan 2,98 persen. Angka ini menurun ketimbang tahun lalu, yang sebanyak tiga persen dari total penduduk berusia lebih dari 15 tahun.
Angka tersebut termasuk mereka yang mampu baca tulis dalam bahasa daerah. ”Kami bertekad terus mengurangi angka buta aksara. Target kami, akhir tahun ini mampu menurunkan angka buta aksara hingga 200.000 orang,” tutur Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dinas Pendidikan Sumut Saut Aritonang, Rabu (21/10), yang ditemui di kantornya.
Dia mengatakan, tahun ini, Pemerintah Provinsi Sumut memanfaatkan dana dekonsentrasi untuk mendidik 45.500 orang pada program pendidikan luar sekolah. Pendidikan ini berlangsung informal dengan melibatkan para tutor yang direkrut pemerintah.
”Program ini sedang berjalan hampir di seluruh daerah,” katanya.
Saut menjelaskan, pengertian buta aksara, sesuai ketetapan Departemen Pendidikan Nasional, mereka yang tidak bisa mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung. Adapun mereka yang dinyatakan bebas buta aksara adalah mereka yang mampu membaca lancar 100 sampai 200 kata dalam kalimat sederhana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.