Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Industri Kreatif Anak Muda Menggeliat

Kompas.com - 26/10/2009, 03:52 WIB

Ribuan anak muda, bahkan juga kalangan orangtua dan anak-anak, sepanjang Minggu (25/10) memadati Pasar Seni Ancol, Jakarta. Semenjak Minggu pagi hingga malam hari pengunjung datang pergi silih berganti di areal seluas 4 hektar itu. Usainya penampilan band D’Masiv pada pukul 22.00 WIB, setelah tampil 15 menit, menandai berakhirnya UrbanFest ’09.

Namun, sebelumnya, prosesi upacara penutupan diawali pertunjukan menarik dari tim perkusi dan tim Ganiati—puluhan anak muda berpakaian unik dan menarik, yang membawa bola dunia—sebagai lambang anak muda yang tidak berhenti berkreativitas, untuk dikembalikan kepada pihak penyelenggara (Kompas Gramedia, Ancol, Radio Prambors, dan IKJ).

”Belum puas banget menikmati, UrbanFest sudah ditutup. Waktu dua hari buat pergelaran budaya anak muda perkotaan ini terlalu pendek. UrbanFest tahun depan agar dipertimbangkan waktu penyelenggaraannya, diperpanjang menjadi tiga atau empat hari,” kata Shilda Senora, pengunjung UrbanFest asal Kota Tangerang, Provinsi Banten.

Sejumlah pengunjung lain yang dimintai pendapatnya secara terpisah juga menyampaikan hal senada. ”Minimal tiga atau empat hari. Dua hari terlalu cepat berlalu. Karena pengunjung tak hanya menonton, tetapi juga mengikuti workshop,” kata Sarwoto, remaja asal Bekasi.

Atau, seperti dikatakan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, saat membuka UrbanFest ’09, Sabtu (24/10), UrbanFest, kalau bisa, tidak digelar sekali setahun. Terserah mau dua atau tiga kali setahun, tergantung dari kreativitas anak muda. Apalagi, UrbanFest adalah ajang anak muda; dari anak muda, oleh anak muda, dan untuk anak muda.

Walaupun waktu pergelaran UrbanFest dinilai singkat, sepanjang dua hari penyelenggaraan ternyata stan-stan industri kreatif anak muda tampak menggeliat. Menawarkan sesuatu yang spesial, unik, dan menarik. Animo pengunjung membelinya begitu besar.

Seperti stan Howling Wolf, yang menjual merchandise musik, seperti kaus, jaket, topi, sepatu, patch, pin, CD, serta vinyl (piringan hitam) dari band-band lokal dan luar negeri.

Selain itu, ada workshop di UrbanFest ’09, yaitu batik fraktal, Komunitas Kamera Lubang Jarum, keramik, Origami Indonesia, Komunitas Pencinta Kertas, dan lain-lain.

”Beragam karya kreatif anak muda dalam bidang seni, budaya, dan olahraga patut mendapat dukungan,” kata Direktur Utama Radio Prambors Imran Amir.

Meski UrbanFest berakhir, Pameran Foto Kontemporer Urbantopia terus berlanjut hingga 15 November 2009. (NAL/CHE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com