Pemerintah Harus Mendukung Industri Perbukuan Lokal

JAKARTA, KOMPAS.com - Kalaupun digelar di daerah, pameran buku masih didominasi oleh penerbit dari luar kota, khususnya Jakarta. Industri buku lokal terasa mandeg, kurang dukungan pemerintah.

Sejauh ini, dukungan pemerintah masih terbatas pada sarana dan prasana untuk meningkatkan minat baca seperti perpustaakn daerah atau sekolah, bukan pada industrinya. Penerbit-penerbit daerah masih minim, para penulis konten lokal pun tidak banyak mendapatkan tempat untuk hadir dan menggairahkan industri perbukuan lokal itu sendiri.

"Sudah saatnya buku-buku Sekolah Dasar di daerah dibuat oleh penulis lokal, sebab mereka yang lebih mengerti kebudayaan setempat, bila perlu pakai bahasa daerah atau dua bahasa," ujar Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Setia Dharma Madjid ditemui di sela-sela Indonesia Book Fair (IBF) 2009 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta, Rabu (4/11). 

Pun, kata Dharma, sudah semestinya pemerintah memberikan dukungan dana bagi produktivitas penulis-penulis lokal. Selain mendukung industri perbukuan nasional, hal itu pun dirasakan sangat bermanfaat untuk melestarikan bahasa daerah masing-masing penulis. 

"Kelak, ketika banyak tersimpan di sekolah atau perpustakaan daerah, konten lokal bisa menjadi wawasan internasional karena sering dibaca oleh orang asing," ujarnya.