BANYUMAS, KOMPAS.com - Kabupaten Banyumas masih kekurangan sebanyak 1.400 guru tingkat sekolah dasar. Kekurangan jumlah guru itu menyebabkan tak sepadannya rasio guru dengan jumlah siswa sehingga dapat memengaruhi kualitas pendidikan di tingkat SD.
Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Purwadi Santoso, mengungkapkan, kurangnya jumlah guru SD terkait banyaknya jumlah guru yang memasuki masa pensiun setiap tahunnya. Di pihak lain, alokasi penambahan guru dari pemerintah pusat terbatas.
"Untuk tahun ini saja jumlah penerimaan guru berstatus PNS hanya sebanyak 170 orang untuk Banyumas. Tentu masih jauh untuk menutup kekurangan guru SD yang sebanyak 1.400 orang, "kata Purwadi, Rabu (4/11).
Selama ini, guru SD merupakan guru kelas. Dalam banyak kasus, satu orang guru harus mengajar siswa di dua kelas. Akibatnya, guru yang bersangkutan tak optimal dalam memberikan ajaran kepada siswa yang jumlahnya di atas jumlah ideal tersebut.
"Sebagai guru kelas, guru SD itu tak hanya harus mengajar, tetapi juga harus membuat perencanaan pengajaran serta evaluasi hasil ajar. Bila rasio guru tak sepadan dengan jumlah siswa otomatis kegiatan belajar mengajar tak optimal," kata Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banyumas, Takdir Widakdo.
Kekurangan guru di tingkat SD tersebut tak sejalan dengan program peningkatan jumlah sekolah berstandard nasional di daerah-daerah yang kini terus diupayakan Departemen Pendidikan Nasional. Ada delapan syarat yang harus dipenuhi sekolah berstandard nasional, salah satunya adalah ketersediaan jumlah tenaga pengajar yang memadai.
Untuk mengurangi kesenjangan jumlah tenaga pengajar dengan kebutuhan tenaga pengajar di Kabupaten Banyumas, kata Takdir, Pemkab Banyumas seharusnya dapat mengalihkan kelebihan jumlah tenaga pengajar pada jenjang sekolah menengah pertama dan atas ke SD. Pengalihan semacam itu tidak menyalahi prosedur karena berdasarkan surat edaran Badan Administrasi Kepegawai Nasional (BAKN), memungkinkan hal itu dilakukan.
Purwadi mengakui adanya kelebihan jumlah tenaga pengajar di jenjang SMP dan SMA di Banyumas, namun jumlahnya hanya 170 orang. Kelebihan tersebut hanya pada mata pelajaran tertentu.
Kekurangan jumlah guru tersebut tak hanya di Banyumas, di Purbalingga pun terjadi, yakni mencapai 995 orang. Kekurangan sebanyak 995 orang guru itu terdiri atas 464 orang guru SD, 85 guru SMA, 71 guru sekolah menengah kejuruan, dan 375 guru SMP.
Kepala Bidang Ketenagaan Dinas Pendidikan Purbalingga, Sumantri mengatakan, kekurangan guru tersebut akibat banyaknya guru yang memasuki usia pensiun, serta bertambahnya jumlah sekolah.
Pada tahun ini, penambahan jumlah guru di Purbalingga hanya 167 orang sesuai kuota yang diberikan menteri pendayagunaan aparatur negara. Itu baru kekurangan di sekolah-sekolah negeri, belum sekolah swasta yang menjadi tanggung jawab masing-masing yayasan, tandas Sumantri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.