Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbar Kesulitan Cari Lokasi Perpustakaan Sementara

Kompas.com - 05/11/2009, 15:22 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) masih kesulitan mendapatkan tempat untuk dijadikan perpustakaan sementara pascagempa yang lalu.

"Kami belum memiliki tempat untuk buku-buku yang berhasil selamatkan dari gedung pustaka yang ambruk pada saat gempa," ujar Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar Eka Nuzla di Padang, Kamis (5/11).

Menurut Eka, pascagempa berkekuatan 7,6 Skala Richter pada September 2009 lalu itu, karyawan perpustakaan hanya berhasil menyelamatkan sekitar 10 persen dari total koleksi buku milik Badan Perpustakaan Sumbar yang sebanyak 110 ribu judul buku dengan jumlah 446.000 eksemplar. Eka mengaku sudah mendapat informasi dari Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Sumbar, bahwa Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumbar bisa memakai gedung Taman Budaya.

"Namun baru sebatas pembicaraan lisan. Kalau memang demikian, kami berharap bisa memakai bangunan Taman Budaya," ujarnya.

Karena belum memiliki gedung sementara, kata Eka, buku-buku yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan gedung perpustakaan, itu kini ditempatkan di kantor Arsip di Jalan Pramuka, Padang.

"Buku-buku itu menumpuk dan dikhawatirkan rusak semua,"tuturnya.

Menurut Eka, pihaknya kini mencoba membersihkan dan mengolah kembali buku-buku yang berhasil diselamatkan, untuk selanjutnya dipindahkan ke tempat yang nanti diberikan kepada Badan Perpustakaan.

Naskah kuno

Pascagempa tersebut, Eka melanjutkan, Perpustakaan Nasional menyatakan akan memberikan tambahan buku kepada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar. Hanya saja, masalahnya adalah tempat yang akan dipakai karena harus menunggu rehabilitasi gedung yang ambruk tersebut membutuhkan waktu lama.

Setelah gempa, tim Perpustakaan Nasional sudah membawa naskah-naskah kuno Minangkabau dari Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumbar yang hancur. Tim tersebut berkunjung ke Sumbar pada Kamis (15/10) lalu. Mereka membawa sebanyak 17 kotak naskah kuno Minangkabau untuk dirawat.

Sebelum gempa terjadi, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumbar aktif mengumpulkan berbagai naskah kuno yang berada di tangan masyarakat. Dari 150 judul naskah kuno yang berhasil didata oleh Badan Perpustakaan, sebanyak 40 judul di antaranya sudah ada di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com