Dubes AS: Kami Membuka Pintu bagi Siswa Indonesia!

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pelajar Indonesia di Amerika Serikat (AS) terus menurun, terhitung sejak krisis moneter 1998 dan serangan 11 September 2001. AS berupaya meningkatkannya kembali.

Titik kulminasi jumlah pelajar Indonesia terjadi pada 1996, yaitu 13.456. Saat ini, sebanyak 7.700 pelajar Indonesia tengah menempuh studinya di AS. Pemerintah AS berinisiatif dan berupaya untuk melipatgandakan jumlah tersebut.

Demikian hal itu dikemukakan oleh Duta Besar AS Cameron Hume dalam sambutannya di peluncuran situs www.educationUSA.or.id di Jakarta, Selasa (10/11). Hume berharap, acara peluncuran situs yang ditajuki "Tentukan Masa Depanmu" itu bisa membuka peluang bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses para penasihat pendidikan EducationUSA melalui sebuah layanan terpadu konsultasi secara mobile dan informasi secara online.

"Kami sangat mendukung inisiatif yang mendorong pelajar Indonesia untuk studi di AS. Mereka harus mampu mengendalikan masa depannya dan kami dapat membantu mewujudkan itu," ujar Hume.

Untuk mendukung upaya pelipatgandaan jumlah pelajar tersebut, Hume menambahkan, negaranya menawarkan fasilitas pendidikan yang diklaimnya sebagai fasilitas pendidikan terbaik di dunia. Tercatat, ada sebanyak 4.861 lembaga studi di negeri Paman Sam tersebut.

"Kami membuka pintu bagi setiap pelajar internasional dan saya berharap akan lebih banyak lagi siswa Indonesia yang menuntut ilmu di universitas-universitas di AS," ujarnya.