Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dialek Bekasi Perlu Diajarkan di Sekolah

Kompas.com - 12/11/2009, 09:35 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Bahasa Melayu dialek Bekasi, yang mirip bahasa Melayu dialek Betawi, semakin jarang dipergunakan dalam percakapan warga Bekasi. Agar tidak sampai kehilangan penutur, bahasa Melayu dialek Bekasi perlu diajarkan di sekolah-sekolah di Kota Bekasi.

Hal itu terungkap dalam Sarasehan Bahasa Bekasi yang difasilitasi Badan Kekeluargaan Masyarakat (BKM) Kota Bekasi bersama Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Kepariwisataan Kota Bekasi, Rabu (11/11). Sarasehan ini dibuka Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad dan diikuti pengurus BKM Kota Bekasi, guru, dan pemerhati budaya di Kota Bekasi.

Bahasa Melayu dialek Bekasi merupakan anak bahasa Melayu Betawi yang mendapat pengaruh unsur bahasa Sunda, bahasa Bali, dan bahasa China Selatan, khususnya dialek Hokkian. Dialek Bekasi disebut pula sebagai dialek Betawi pinggiran.

Bahasa Melayu dialek Bekasi semula hidup dan digunakan oleh penduduk asli Bekasi, baik mereka yang tinggal di Kota Bekasi maupun di Kabupaten Bekasi. Dalam sarasehan, Kepala Pusat Kajian Kebijakan dan Sosial Budaya FISIP Universitas Islam 45 Bekasi Andi Sopandi mengatakan, berkurangnya pemakaian bahasa Melayu dialek Bekasi juga dipengaruhi stigma bahwa bahasa dialek Bekasi adalah bahasa yang tidak sopan dan norak. Karena stigma tersebut, bahasa Melayu dialek Bekasi kemudian dibatasi pemakaiannya, termasuk di lingkungan keluarga.

Surutnya pemakaian bahasa Melayu dialek Bekasi juga dipengaruhi oleh berkurangnya pementasan seni dan kegiatan budaya Bekasi di Bekasi. Padahal, kata Andi, kegiatan seni dan budaya Bekasi, di antaranya lenong dan tanjidor atau wayang, merupakan sarana sosialiasi bahasa Melayu dialek Bekasi.

Penulis Kamus Dialek Bekasi, Abdul Khoir, mengakui bahwa bahasa Melayu dialek Bekasi kini jarang dipergunakan oleh kalangan generasi muda. Adapun bahasa daerah yang diajarkan di sekolah-sekolah di Bekasi saat ini adalah bahasa Sunda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com