Beasiswa ke Belanda Terbuka Luas

Bandung, Kompas - Beasiswa kuliah ke Belanda terbuka luas. Krisis finansial global yang melanda setahun terakhir ini tidak menggoyahkan komitmen pemerintah Belanda memberikan beasiswa bagi warga Indonesia.

"Krisis finansial tidak mengurangi alokasi anggaran beasiswa Stuned. Anggaran tidak turun, tetapi juga tidak naik. Komitmennya sama dengan sebelum krisis," ujar Direktur Netherlands Education Support Office Indonesia Marrik Bellen di sela-sela Pameran Pendidikan Belanda, Kamis (12/11) di Hotel Hilton, Bandung.

Ia mengatakan, anggaran Stuned tahun ini mencapai 5 juta euro (sekitar Rp 70 miliar). Anggaran ini mampu membiayai studi sekitar 220 WNI ke Belanda setiap tahun. Indonesia, melalui Stuned, adalah satu-satunya negara yang secara rutin mendapat fasilitas beasiswa pemerintah Belanda.

Menurut Bellen, peluang memperoleh beasiswa di Belanda kian terbuka lebar. Sebab, selain dari pemerintah Belanda, sumber pembiayaan beasiswa akhir-akhir ini banyak dari Pemerintah RI, Yayasan Ford (Ford Foundation), Bank Dunia, bahkan swasta.

Namun, kebanyakan mahasiswa yang kuliah di Belanda saat ini (62 persen) dibiayai pemerintah Belanda. "Jumlah mahasiswa Indonesia terbesar ke-5 dari seluruh mahasiswa internasional di Belanda saat ini," katanya. Jumlah mahasiswa Indonesia di Belanda 1.450 orang. Peluang diterimanya permohonan beasiswa di Belanda berdasarkan statistik adalah 1:5. "Dari rata-rata 1.000 pelamar, yang diberangkatkan sekitar 200 setiap tahun. Untuk negara lain, peluangnya lebih kecil," ujarnya.

Banyak program studi di Belanda menjadikan bahasa Inggris sebagai pengantar. Ini yang juga menjadi daya tarik studi di Belanda. Sebelas dari 14 perguruan tinggi di Belanda masuk 200 besar perguruan tinggi kelas dunia yang dirilis Times Higher Education-QS. (jon)