Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sertifikasi Cuma Pembuka Jalan, Selanjutnya Apa?

Kompas.com - 25/11/2009, 09:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sertifikasi tidak sama dengan peningkatan kualitas guru. Jika program sertifikasi tidak ada kelanjutannya, kualitas guru sepertinya sama saja seperti sebelum dilakukannya sertifikasi.

Demikian hal itu terungkap dalam diskusi "Guru Bersertifikat Vs Guru Intelektual" di Sampoerna School of Education, Jakarta, Selasa (24/11). "Sudah seharusnya Depdiknas memisahkan sertifikasi dan peningkatan kualitas guru, karena jelas keduanya berbeda," ujar Bambang Wisudo, pembicara dari Sekolah Tanpa Batas.

Namun, lanjut Bambang, saat ini program sertifikasi justru tidak menyentuh sama sekali persoalan kualitas seperti yang termaktub dalam Undang-Undang RI No 14/2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) dan Peraturan Pemerintah RI No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional.

Sertifikasi, kata Bambang, tak lebih hanya untuk memperbaiki pendapatan guru. "Setelah sertifikasi lalu apa, apakah dengan sertifikasi itu cukup membuktikan bahwa intelektualitas seorang guru benar-benar berkualitas dan sesuai harapan?" kata Bambang. 

Sementara itu, Ketua Sekolah Tinggi Kejuruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kebangkitan Nasional atau Sampoerna School of Education Paulina Pannen mengaku sependapat dengan Bambang.

"Niat sertifikasi itu baik, hanya praktiknya yang salah. Betul, bahwa sertifikasi itu hanya sebagai pembuka jalan, bukan penunjuk sebuah kualitas atau kepiawaian guru sebagai pendidik," ujar Paulina.

Menurutnya, kualitas tingkat intelektual guru tak bisa diukur hanya dari sertifikasi yang sudah dikantonginya. Di matanya, guru dikatakan intelektual dan berkualitas ketika ia mampu melihat hal-hal makro untuk hal-hal yang mikro.

"Selama ini guru cuma terdikte saja, otonomi mereka sebagai guru telah hilang, karena selama puluhan tahun telah dibina dalam 'zona kenyamanan', tidak heran kalau guru sekarang ibaratnya hanya sebagai operator pendidikan di sekolah," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com