Wow... Laba Bank Mutiara Melonjak 3.252 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com — Kinerja Bank Mutiara (sebelumnya Bank Century) tampaknya tidak terganggu oleh santernya pemberitaan soal pengucuran dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun yang diduga diselewengkan. Pasalnya, Bank Mutiara berhasil mencatat kenaikan laba fantastis.

"Bank Mutiara berhasil mencatat lonjakan laba bersih sebesar 3.252 persen. Rasio solvabilitas dan likuiditas yang makin membaik merupakan cerminan kepercayaan masyarakat yang kian meningkat," ujar Direktur Utama Bank Mutiara Maryono saat jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/11).

Bank yang dulunya milik Robert Tantular ini berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 231 miliar pada Oktober 2009. Padahal, pada akhir Desember 2008, bank tersebut masih rugi Rp 7,281 triliun.

Menurut Maryono, kenaikan laba ini didongkrak oleh fee based income dan pendapatan bunga dengan kondisi fee based income didominasi pendapatan transaksi jual-beli Bank Notes dari Trade Finance.

Di samping itu, rasio kecukupan modal (CAR) Bank Mutiara juga meningkat signifikan mencapai 10,07 persen per akhir Oktober 2009 dibandingkan akhir tahun 2008 yang tercatat minus 22,29 persen. Adapun untuk kredit bermasalah juga mengalami perbaikan menjadi 6,58 persen pada periode Oktober 2009 dibandingan September 2009 yang sebesar 6,81 persen.

"Kredit bermasalah terus membaik dibandingkan posisi akhir 2008 yang mencapai 10,42 persen," tuturnya.

Pada tahun 2010, manajemen akan mendorong peningkatan margin bunga bersih dari saat ini sekitar 1 persen menjadi 2 persen. "Kami akan berupaya menurunkan biaya dana dengan memperbesar porsi dana murah. Ekspansi kredit juga terus ditingkatkan," tandasnya.