Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Kerja Sama Lemah, UKM Mudah Dipermainkan Pasar

Kompas.com - 01/12/2009, 20:01 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Jaringan kerja sama usaha antarpelaku usaha lintas daerah masih minim. Akibatnya, pelaku usaha sangat mudah dipermainkan oleh pasar.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Erlangga Satriagung mengatakan, setiap wilayah di Indonesia sebenarnya punya potensi ekonomi yang besar. Namun, setiap pelaku usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), di setiap daerah bekerja sendiri-sendiri. Semua orang tahu bagaimana cerita tentang (industri mebel) Jepara yang rusak karena dipermainkan pasar. "Itu terjadi karena jaringan usaha antarprodusen tidak ada. Kita mesti belajar dari situ," katanya, Selasa (1/12).

Menurut dia, minimnya kerja sama antarpengusaha juga berdampak pada investasi. Selama ini potensi investasi buru-buru diserahkan kepada pengusaha asing karena pengusaha lokal dipandang tidak mampu. "Kalau sendiri-sendiri, pengusaha lokal tentu tidak bisa bersaing dengan investor asing yang unggul secara modal, sumber daya manusia, dan teknologi. Di bidang tambang, misalnya, sangat sedikit investor lokal yang menjadi pemain. Tapi melalui kerja sama, investor lokal akan bisa bersaing," ujarnya.

Bangun jaringan

Melihat kondisi tersebut, ia mengatakan bahwa Kadin akan fokus membangun jaringan antarpelaku usaha lintas daerah. Wilayah Jawa, Bali, dan Kalimantan akan menjadi proyek percontohan dengan fokus pada sektor kayu, tambang, kerajinan, dan perkebunan.

"Melalui jaringan tersebut, pelaku usaha lintas daerah yang punya produk sama bisa memenuhi kebutuhan pasar secara bersama-sama. Dengan begitu, mereka bisa mengendalikan pasar dan bukan sebaliknya. Misalnya Indonesia mau memasok teh ke Timur Tengah. Melalui jaringan tersebut akan muncul suatu harga yang menguntungkan bagi semua pengusaha. Kalau mereka jalan sendiri-sendiri, nanti akan ada yang menawarkan satu dollar, setengah dollar, dan sebagainya sehingga akhirnya pengusaha sendiri yang rugi," paparnya.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyambut baik rencana Kadin. Untuk memudahkan pembentukan jaringan usaha tersebut, Gubernur menyarankan Kadin untuk memanfaatkan forum Mitra Praja Utama (MPU) yang merupakan pertemuan lintas provinsi di Pulau Jawa. "Dengan program Kadin, pertemuan MPU bisa ditindaklanjuti dengan pembentukan jaringan pelaku usaha antarprovinsi. Sinergi semacam ini juga penting dalam menjamin distribusi logistik sehingga laju inflasi bisa dikendalikan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com