Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayakan Antikorupsi dengan Tumpeng Singkong Rebus

Kompas.com - 09/12/2009, 17:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga Transparency International Indonesia (TII) memilih cara unik untuk merayakan hari antikorupsi yang jatuh pada hari ini, Rabu (9/12/09). Di saat banyak pihak memilih aksi unjuk rasa untuk mengekspresikan dukungannya terhadap gerakan antikorupsi, TI Indonesia justru merayakan dengan membuat ritual pemotongan tumpeng singkong rebus.

Hadir dalam acara yang digelar di Kantor TII, antara lain, Koordinator Indonesia Corruption Watch Teten Masduki sebagai salah satu pembicara inti.

Selain pemotongan tumpeng singkong rebus yang merupakan bagian inti, para aktivis ICW yang dimotori Teten juga mendeklarasikan semacam tuntutan atau rekomendasi bersama yang ditujukan kepada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Berikut adalah tuntutan yang disampaikan kepada pemerintahan Presiden SBY:

- Pemerintah diminta menghentikan segala upaya pengerdilan dan pelemahan KPK

- Meminta Presiden SBY mendukung dan menguatkan peran KPK pascakembalinya Bibit-Chandra ke KPK, khususnya dalam pengusutan tuntas skandal Bank Century

- Pemerintah diminta membersihkan lembaga kepolisian dan kejaksaan dari mafia peradilan secara serius. Bukan hanya dengan "jurus" PO BOX

- Meminta pemerintah memberikan ruang bagi publik secara luas untuk mengekspresikan aksi antikorupsi tanpa dituduh akan disusupi kepentingan politik tertentu, berniat menggulingkan pemerintah, dan ingin mendiskreditkan Partai Demokrat.

Di akhir acara, Teten Masduki memberikan pernyataan tegas di hadapan para wartawan bahwa pemerintah seharusnya memberikan langkah yang konkret dan tegas dalam menuntaskan berbagai kasus korupsi di negeri ini. "Jangan hanya pidato. Berikan tindakan konkret dan tegas. Periksa kejaksaan, periksa kepolisian. Pemilu waktu itu diadakan bukan untuk memilih juara pidato di negara ini," ujar Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com