Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantin Kejujuran Melatih Antikorupsi

Kompas.com - 09/12/2009, 18:10 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia, Kepala Kejaksaan Negeri Gresik , Tengku Abdul Djalil dan Sekretaris Kabupaten Gresik, Husnul Khuluq, Rabu (9/12/09), keliling Kantin Kejujuran di SD Negeri Petrokimia Gresik, SMP Negeri 2 Kebomas dan di SMA Negeri 1 Gresik. Bersama pejabat lain keduanya melihat dari dekat cara kerja operasional kantin kejujuran di sekolah.

Kepala Kejaksaan Negeri Gresik Tengku Abdul Djalil, menyatakan bangga dengan kantin kejujuran SMP Negeri 2 Kebomas sudah ikut mendidik anak didik tidak berbuat korupsi. "Kami mendukung agar kantin kejujuran tetap dipertahankan," ujarnya.

Sekretaris Kabupaten Gresik Husnul Khuluq berharap Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik menyiapkan Kurikulum Antikorupsi. Kurikulum itu dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegeraan.

Di SMP Negeri 2 Kebomas bahkan keduanya mencicipi jajanan yang ada di kantin. Keduanya memborong jajanan yang dijual di kantin kejujuran dengan cara swalayan termasuk dalam membayar dan mengambil kembaliannya. Namun kembalian itu tidak diambil, kuenya kepada anggota rombongan yang lain.

Kepala SMP Negeri 2 Kebomas, Yudho Siswanto menjelaskan awal buka dulu, rugi Rp 7.000, lalu pada hari kedua rugi Rp 22.000. "Mungkin karena kurang sosialisasi, sehingga murid masih asing ketika mengambil kue sendiri lantas membayar dan bahkan mengambil kembalian sendiri. Mungkin mereka lupa," tuturnya.

Dalam perkembangannya belum setahun beroperasi terhitung sejak 22 Desember 2008 lalu, kantin kejujuran di SMP Negeri 2 Kebomas menghasilkan keuntungan sebesar Rp 2.773.600. Jajanan di sekolah juga tidak ada yang dibungkus plastik karena kantin kejujuran SMP Negeri 2 Kebomas juga berorientasi peduli lingkungan.

Kantin itu berawal dari penjualan air minum di dalam kelas. Setiap murid atau guru yang mengambil air minum dari galon tersebut diharuskan mengisi kotak celengan minimal Rp 300. Tanggung jawab pengelolaan diserahkan kepada seluruh murid di kelas bersangkutan. Dalam waktu lima hari sampai tujuh hari setelah isi galon habis, maka terkumpullah uang sebanyak Rp 12.000 sampai Rp14.000 yang kemudian dibelikan air lagi seharga Rp 9.000 per galon.

"Setiap membeli air ada keuntungan, dan dari keuntungan kemudian dikumpulkan lalu dipakai untuk modal mendirikan kantin kejujuran. Jadi embrio kantin kejujuran ini berasal dari kejujuran," kata Yudho.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com