Pemilik Saham Century Bantah Melarikan Diri

SINGAPURA, KOMPAS.com — Salah seorang mantan pemilik saham Bank Century, Rafaat Ali Rizfi, menegaskan bahwa dirinya tidak melarikan dari Indonesia. Dia berada di luar negeri karena memang akan pulang ke kampung halamannya di Inggris, dan sudah tidak memiliki bisnis di Indonesia.

Rafaat mengungkapkan hal tersebut di suatu tempat di luar Indonesia saat ditemui Kompas, Rabu (23/12/2009).

Menurut Rafaat, kepemilikan sahamnya di Bank Century sama sekali tidak dominan karena nilainya sangat rendah, yakni sekitar 15-16 persen. Pemegang saham lainnya adalah Hesham Al Warraq yang mengantongi 9-10 persen, 40 persen saham publik, dan sisanya dimiliki oleh Robert Tantular.

Dengan komposisi kepemilikan saham itu, Rafaat mengaku tidak memiliki kewenangan apa pun dalam pengambilan keputusan di Bank Century. Oleh karena itu, masalah yang muncul dalam Bank Century selama ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Robert Tantular dan keluarganya.

"Sekarang silakan telusuri kepemilikan saham yang 40 persen yang katanya merupakan saham publik. Itu meragukan, karena kalau memang ada 40 persen pemegang saham publik, mestinya akan banyak demonstrasi di Jakarta dari pemegang saham yang kehilangan kekayaannya itu. Buktinya, tidak ada yang demonstrasi dari pemegang saham," ujar Rafaat.

Rafaat dikenal sebagai fund manager yang lahir di Pakistan. Namun, dia dibesarkan di London, Inggris, hingga menjadi fund manager saat ini. Atas dasar itu, paspor yang dimiliki Rafaat adalah paspor Inggris. (OIN)