JAKARTA, KOMPAS.com — Persepsi umum masyarakat tentang biaya kuliah di luar negeri adalah mahal. Namun tak jarang, untuk bisa memenuhi keinginan itu banyak orang jatuh bangun berusaha memperoleh beasiswa.
Nyatanya, tidak semua orang punya kesempatan yang sama untuk memperolehnya. Namun tahukah Anda bahwa sebetulnya banyak cara hidup hemat sehingga kita bisa tetap bertahan dengan biaya yang terjangkau di luar negeri? Di Belanda, misalnya.
Biasanya, perhitungan biaya hidup tergantung dari daya hidup dari mahasiswa yang bersangkutan. Dua komponen utamanya adalah biaya kuliah (tuition fee) dan biaya hidup (living cost).
Menurut seorang staf Netherlands Education Support Office (Neso) Indonesia, Ariono Hadipuro, di Jakarta, Selasa (22/12/2009), biaya kuliah di Belanda memiliki kisaran yang sangat beragam. Untuk tingkat S1 atau bachelor, besaran biaya kuliah antara 3.500 dan 7.000 euro per tahun atau Rp 50 juta-Rp 101 juta. Adapun untuk program S2 atau master, biaya yang diperlukan antara 4.000 dan 15.000 euro per tahun.
"Biaya ini sudah nett," ujar Ariono. "Dengan demikian, tidak akan ada lagi pungutan biaya gedung, biaya sistem kredit semester (SKS), atau biaya laboratorium," tambahnya.
Sementara itu, biaya hidup di Belanda sebetulnya tergolong moderat. Ariono mengatakan, kemudahan mencari bahan makanan Indonesia menjadi sebuah keuntungan yang tidak didapatkan di negara Eropa lainnya.
"Contoh saja, mahasiswa Indonesia yang berada di Jerman umumnya terpaksa menyeberang ke Belanda untuk bisa memperoleh bumbu nasi goreng ataupun sambel botol," ujarnya.
Biaya hidup
Komponen biaya hidup di Belanda sebagai mahasiswa dapat dijabarkan sebagai berikut:
Akomodasi