Dukungan Akses Intranet Smart Telecom bagi Rumah Pintar dari ETF

JAKARTA, KOMPAS.com — Eka Tjipta Foundation atau ETF menyerahkan paket bantuan berupa notebook dan akses intranet nirkabel untuk melengkapi fasilitas Rumah Pintar yang dikelola Solidaritas Istri Kabinet Bersatu di sejumlah lokasi. Ini merupakan upaya ETF membantu sektor pendidikan nasional.

ETF menganggap pendidikan dan peningkatan kualitas bangsa Indonesia sebagai tanggung jawab bersama. Ini diwujudkan dengan dukungan secara simbolis 10 akses intranet Smart Telecom, berikut program pelatihan pengoperasiannya.

“Kebersamaan dan kepedulian dalam membuka akses pada jalur pendidikan adalah kunci lahirnya sumber daya manusia berkualitas. Hal itu menjadi fokus kami selama ini,” kata G Sulistiyanto, Ketua Umum ETF, di sela-sela acara penyerahan bantuan kepada Ketua SIKIB Okke Hatta Rajasa di Gedung Ria Pembangunan, Kompleks Taman Ria Senayan, Jakarta Selatan. Secara keseluruhan, dukungan akan meliputi 156 unit akses intranet yang didistribusikan ke berbagai Rumah Pintar yang berada di berbagai lokasi.

Sebelumnya, ETF membantu akses intranet dan perangkat notebook berikut program pelatihan pengoperasiannya bagi Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah pada 24 Oktober dan Rumah Pintar Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, 12 Juni tahun lalu, kemudian mengoperasikan Rumah Pintar Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur, yang peresmiannya dilakukan pada tanggal 8 Mei tahun 2008 oleh Ketua SIKIB.

Peresmian Rumah Pintar Menderang pada tanggal 29 Juni tahun 2008 oleh ibu negara beserta Presiden RI didampingi para menteri Kabinet Indonesia Bersatu di Muara Sabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Rumah Pintar Menderang merupakan bentuk kemitraan antara SIKIB, Departemen Tenaga Kerja, dan Transmigrasi, Pemerintah Kabupaten dan PKK Tanjung Jabung Timur, serta PT Wira Karya Sakti (WKS) dilengkapi fasilitas Taman Bina Balita dan Posyandu.

“Melalui kemitraan yang selama ini kami jalin dengan SIKIB dalam pengoperasian serta pengembangan Rumah Pintar, masyarakat diharapkan memiliki kesempatan dan akses lebih luas guna memberdayakan diri melalui sektor pendidikan non-formal untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Seluruhnya bermuara pada pencapaian Indonesia yang sejahtera,” kata G Sulistiyanto.