BANDUNG, KOMPAS.com - Kreativitas dan kemauan politik kepala daerah di kabupaten/kota adalah faktor penentu keberhasilan pembangunan pendidikan di Jabar. Pemerintah Provinsi Jabar memberikan reward khusus bagi daerah yang memiliki kemauan politik tinggi terhadap pendidikan.
"Kondisi pendidikan di Jabar, dengan segala baik dan buruknya, adalah agregat dari keberhasilan dan kegagalan di daerah dalam menjalankan program. Kalau daerah memble, ya hasilnya untuk Jabar tentu juga buruk," ujar Kepala Bidang Pendidikan D asar Dinas Pendidikan Jabar Asep Hilman, Rabu (27/1) di Grha Kompas-Gramedia Bandung.
Dengan konsep desentralisasi pemerintahan, termasuk di dalamnya pendidikan dasar dan menengah, pembangunan sangat bergantung pada kepemimpinan kepala daerah. "Di Jabar cukup banyak daerah yang berani melakukan terobosan. Kota Banjar, Kabupaten Bandung Barat, dan Karawang dengan pola 32 hari pemberantasan buta aksaranya," tuturnya memberi contoh.
Sayangnya, belum semua daerah melakukan hal yang sama. Padahal, di lain pihak, Pemprov Jabar berancang-ancang akan menerapkan kebijakan pemberian bantuan anggaran pendidikan berbasis kinerja. "Kata pak Gubernur, kalau daerah memang tidak punya kepedulian akan pendidikan, kenapa masih harus dimanjakan? Ke depan, akan ada reward and punishment," ujar Asep Hilman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.