Makassar, Kompas
Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan hal itu seusai penandatanganan nota kesepahaman antara Panitia Nasional Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2010 dan Bank Mandiri, Senin (15/2) di Makassar, Sulawesi Selatan. ”Terobosan ini lebih efisien. Tidak perlu ada biaya transportasi ke sana ke mari,” kata Mohammad Nuh.
Ketua SNMPTN 2010 Herry Suhardiyanto mengatakan, pendaftaran melalui jaringan internet dengan dukungan sistem teknologi informasi Bank Mandiri ini bisa dilakukan melalui berbagai mekanisme, yakni internet banking, SMS banking, mesin anjungan tunai mandiri (ATM), atau melalui loket-loket Bank Mandiri. Jika tidak ada jaringan internet, daerah-daerah terpencil bisa memanfaatkan jaringan internet milik Sentral Telepon Otomat (STO) Telkom setempat.
Sistem pembayaran dan pendaftaran calon mahasiswa baru kali ini berbeda dengan sistem sebelumnya. Pada periode sebelumnya, setelah melunasi biaya pendaftaran, calon mahasiswa menyerahkan resi pembayaran ke panitia lokal untuk ditukarkan dengan formulir pendaftaran secara manual. Kini tidak lagi karena dikembangkan sistem host to host online sehingga pendaftar tidak perlu datang ke kampus atau panitia lokal. Pendaftar cukup mengisi data secara online di situs SNMPTN 2010 dari mana saja.
Sistem jaringan internet ini, kata Herry, dibutuhkan untuk menangani sekitar 450.000 pendaftar. Karena panitia SNMPTN 2010 tidak memiliki anggaran untuk investasi sistem teknologi informasi yang canggih, disepakati kerja sama dengan Bank Mandiri melalui proses tender. ”Uang pendaftaran Rp 150.000 untuk IPS/IPA dan Rp 175.000 untuk IPC hanya untuk pelaksanaan seleksi,” ujarnya.
Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo mengatakan, pendaftar di daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan internet bisa mendatangi 1.086 kantor cabang Bank Mandiri atau melakukan pembayaran melalui 4.500 ATM Bank Mandiri atau 17.000 ATM Bersama yang ada di sejumlah wilayah. (LUK)