Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapakah Anand Krishna? (1)

Kompas.com - 20/02/2010, 13:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Guru spiritual Anand Krishna (54) adalah seorang warga negara Indonesia keturunan India yang kini menjadi perbincangan banyak kalangan setelah tuduhan melakukan pelecehan seksual diarahkan kencang kepadanya. Tidak tanggung-tanggung, sembilan perempuan mengaku menjadi korban Anand. Salah satunya Tara Pradipta Laksmi (19), mantan muridnya.

Tara mengaku diperlakukan tidak senonoh pada tahun lalu. Dia baru melaporkan kejadian itu ke polisi awal pekan ini setelah melaporkan ke Komisi Nasional Perlindungan Perempuan.

Setelah itu, gencarlah pemberitaan dugaan pelecehan seksual di berbagai media masa. Siapakah Anand?

Maya Safira, Ketua Anand Ashram, yayasan yang menaungi kegiatan spiritual Anand Krishna, menceritakan bahwa pimpinannya itu lahir di Solo pada 1 September 1956 . Ia lalu hijrah ke India dan menempuh pendidikan dasar di Luchnow, India Utara.

Di India, Anand berguru dengan seorang guru spiritual bernama Sheikh Baba, pria penjual es balok yang tidak dikenal banyak oleh masyarakat di sekitarnya. "Tapi beliau (Sheikh Baba) memainkan peranan penting dalam proses kelahiran Anand yang sebelumnya memang sudah akrab dengan puisi-puisi dan ajaran Sufi," ungkap Maya.

Anand memperoleh gelar MBA dari Pacific Southern University di Amerika Serikat. Dia sempat berkutat dalam dunia bisnis modern sebagai Marketing Director Sainath Group of Companies pada tahun 1979-1986, CEO Djar Inc pada tahun 1986-1989, Director Svarna Artha Interbuana tahun 1989-1991.

"Sampai akhirnya dia jatuh sakit," ucap Maya.

Menurut diagnosis medis, Anand menderita leukemia stadium lanjut pada tahun 1991. Saat itu, dia berusia 35 tahun dan menghadapi ancaman kematian.

Bersambung: Siapakah Anand Krishna (2)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com