Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendiknas: Melihat SLB dengan Mata Hati

Kompas.com - 22/02/2010, 14:04 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, sekolah luar biasa atau SLB harus dilihat dan dikelola dengan mata hati. Mengelola SLB tidak bisa dengan cara yang biasa, tetapi harus dikembangkan dengan luar biasa.

Demikian dikatakan Nuh dalam kunjungan kerja pertamanya ke Desa Kasugengan Lor, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (22/2/2010). Kunjungan tersebut sekaligus bertujuan untuk meresmikan delapan sekolah baru setingkat SMP serta peletakan batu pertama unit sekolah baru SLB Negeri Pangeran Cakrabuana.

Menurut Mendiknas, penyandang cacat adalah salah satu kelompok marjinal yang perlu mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu, setiap daerah perlu memberikan perlakuan khusus kepada kepada kelompok tersebut dengan cara menyediakan dan mengoptimalkan lembaga pendidikan yang diperuntukkan bagi penyandang cacat.

"Tidak ada yang percuma dari semua ciptaan Tuhan. Mereka pasti punya potensi yang luar biasa. Sehingga, menangani mereka juga harus luar biasa. Gurunya juga harus luar biasa," ujar Nuh.

Oleh sebab itu, tambah Mendiknas, pendidikan yang diberikan kepada anak-anak dengan keterbatasan itu harus dilihat dengan mata hati. Mereka juga berhak mendapatkan pendidikan seperti layaknya anak-anak yang normal. Tidak hanya sampai setingkat sekolah menengah atas, tetapi juga sampai ke tingkat perguruan tinggi.

Setelah dari Cirebon, Mendiknas melanjutkan kunjungannya ke SLB Negeri Taruna Mandiri Kuningan, di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kuningan. Dalam rangkaian kunjungan ini, Mendiknas ingin menekankan perhatian yang lebih besar pada lembaga pendidikan dan staf pengajar di sekolah bagi anak-anak penyandang cacat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyudin Zarkasih mengatakan, SLB yang telah ada di Jabar belum dimanfaatkan secara optimal. Selain itu, masih ada beberapa kota/kabupaten yang belum punya SLB negeri. Saat ini, dari 73.286 anak-anak penyandang cacat hanya 15.286 anak-anak atau sekitar 20 persen, yang memanfaatkan SLB untuk mengenyam pendidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com