Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Pendidik Lebih Sedikit Daripada Siswa

Kompas.com - 23/02/2010, 10:02 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Fasilitas berikut tenaga pendidik khusus untuk sekolah luar biasa di Indonesia masih sangat terbatas. Dengan demikian, dibutuhkan kerja sama pemerintah pusat dan daerah yang lebih serius untuk menyediakan seluruh kebutuhan tersebut.

Menurut Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh, pendidikan adalah hak semua masyarakat, termasuk kelompok masyarakat berkebutuhan khusus, seperti penyandang cacat. Sayangnya, fasilitas bagi mereka masih minim dan belum memadai, bahkan kesempatan untuk bersekolah pun terbatas.

"Pendidikan itu untuk semua orang. Tetapi, realita sosialnya masih banyak anak-anak berkebutuhan khusus dan termasuk kelompok marginal, belum bisa sekolah," ujar Mohammad Nuh di sela-sela kunjungan kerjanya memantau SLB di Cirebon dan Kuningan, Senin (22/2/2010).

Oleh karena itu, pemerintah pusat dan daerah harus bisa menjamin semua lapisan masyarakatnya terlayani. Jumlah tenaga pendidik di SLB jauh lebih sedikit dibandingkan banyaknya siswa di SLB. Perbandingannya, kata Mendiknas, satu berbanding empat. Artinya, satu guru mendidik lebih dari empat siswa berkebutuhan khusus. Padahal, untuk mendidik mereka dibutuhkan keterampilan dan kesabaran yang lebih besar.

Berdasarkan data sementara Direktorat Pembinaan SLB Kemendiknas, jumlah tenaga pendidik SLB (pegawai negeri sipil ataupun swasta) hanya berkisar 16.000 orang, sedangkan siswa SLB di seluruh Indonesia mencapai 75.000 orang.

Sementara itu, angka partisipasi kasar (APK) anak-anak usia sekolah yang berkebutuhan khusus juga masih rendah, hanya 20-25 persen, dari total 347.000 anak-anak berkebutuhan khusus. Oleh karena itu, setiap daerah perlu memberikan perlakuan khusus kepada kelompok itu dengan cara menyediakan dan mengoptimalkan lembaga pendidikan untuk penyandang cacat. (THT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com