Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatah Gula Impor DIY Belum Tiba

Kompas.com - 02/03/2010, 16:40 WIB

Yogyakarta, Kompas - Kuota gula impor DI Yogyakarta sebesar 7.000 ton dari PT Perkebunan Nusantara IX selaku importir hingga kini belum tiba di Yogyakarta. Hal ini mengakibatkan harga gula pasir di pasaran lebih dari sebulan terakhir tetap stabil tinggi Rp 10.500 per kilogram.

Kepala Bidang Distribusi Pangan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Provinsi DIY Hardiyanto mengatakan, hingga saat ini DIY belum menerima kuota impor gula pasir dari PTPN IX. "Katanya proses lelang gula belum selesai, tetapi kami belum tahu pasti persoalannya apa," kata Hardiyanto, Senin (1/3).

Pihak BKPP berharap pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, segera turun tangan dan lebih cepat merespons kebutuhan gula pasir di daerah.

"Kami sangat menyesalkan keterlambatan realisasi gula impor ini. Kuncinya ada di pemerintah pusat. Kami di daerah hanya bisa menunggu," kata Hardiyanto.

Menurut Hardiyanto, penurunan harga gula pasir yang sempat menyentuh Rp 10.200 per kg karena DIY mendapat limpahan gula impor dari Jawa Timur. Namun, limpahan itu tidak berlangsung lama sehingga harga kembali naik.

Dampak harga

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi DIY, harga gula pasir naik 3,25 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Kenaikan harga gula pasir turut memengaruhi harga roti manis yang naik hingga 14,26 persen.

Kenaikan harga tersebut memberi andil positif bagi inflasi pada Februari yang mencapai 0,31 persen. Meskipun terbilang rendah, inflasi harga tetap harus dikontrol.

Menurut Hardiyanto, ketersediaan gula pasir di DIY sebenarnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen hingga dua bulan mendatang.

Stok gula di pabrik gula PT Madukismo masih di atas 1.000 ton sehingga persediaan gula tidak perlu dikhawatirkan.

Meskipun demikian, harga gula pasir tetap tidak bisa turun karena stok gula di pasar dunia sangat terbatas. "Kalau ada tambahan gula impor, pemenuhan kebutuhan gula pasir hingga musim giling tebu pada Mei mendatang bisa semakin terjamin," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan Bina Perindustrian Perdagangan dan Koperasi DIY Surendro menuturkan, kebutuhan gula DIY mencapai 3.000 ton per bulan. Jatah gula impor dari PTPN IX saat ini sedang ditunggu dapat memenuhi kebutuhan gula pasir DIY untuk jangka waktu kebutuhan lebih dari dua bulan. (ARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com