Pemilihan Rektor UNG Libatkan Tokoh Masyarakat

GORONTALO, KOMPAS.com - Senat Universitas Negeri Gorontalo (UNG) akan melibatkan masyarakat untuk menjajaki kemampuan para calon rektor di perguruan tinggi itu. "Kami akan melibatkan tokoh masyarakat ikut bertanya pada saat debat calon rektor digelar, sebelum ada pemberian pertimbangan dari senat," ujar ketua Senat UNG, Prof Dr Ir Nelson Pomalingo MPd, di Gorntalo, Kamis (18/3/2010).
    
Selain itu, Senat UNG sebagai satu-satunya pemegang otorita hak suara pada pemilihan rektor nanti, juga akan melibatkan unsur mahasiswa dan dosen, untuk mengajukan pertanyaan mengenai visi dan misi dari masing-masing calon.
    
"Meski mereka tidak punya hak suara, namun mereka tetap kami beri kesempatan untuk bertanya dan menjajaki kemampuan para kandidat," kata dia.
    
Rapat senat tertutup, yang digelar sejak Rabu siang hingga malam (17/3), memutuskan sembilan dari sepuluh bakal calon rektor UNG, yang dinyatakan lolos verifikasi. Satu orang bakal calon yang dinyatakan gugur atau tidak memenuhi syarat yakni Prof Dr Iswan Nusi SpPD KGEH, satu-satunya pendaftar yang berasal dari luar perguruan tinggi negeri tersebut.
    
Guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu, dinyatakan gugur, karena tidak memiliki masa pengabdian dan jabatan struktural pada  kampus terbesar di Gorontalo itu. Adapun debat terbuka para kandidat yang lolos, akan digelar sesaat sebelum pemberian pertimbangan senat UNG, pada 27 Maret 2010.