Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Terpukul Bawang Impor

Kompas.com - 22/03/2010, 13:55 WIB

KULON PROGO, KOMPAS - Harga bawang merah varietas unggul lokal di sejumlah pasar tradisional Kulon Progo merosot dua pekan terakhir karena bawang merah impor dari Filipina dan Thailand yang murah. Petani bawang yang siap panen merasa terpukul dan berpotensi merugi.

Di Pasar Wates, bawang merah varietas unggul dijual Rp 8.000 per kilogram. Di Pasar Sentolo, Brosot, dan Jombokan Pengasih, harga bawang merah Rp 8.300 per kg. Awal Maret, harga bawang merah berumbi besar dan kering ini masih stabil di kisaran Rp 10.000 hingga Rp 12.000 per kg.

"Seminggu lalu, harga bawang merah Rp 9.000 per kg, tapi sekarang turun lagi," kata Lasiyem (40), pedagang di Pasar Wates, pekan lalu.

Menurut sejumlah pedagang lain, penurunan harga terjadi karena bawang merah impor. Harga bawang merah impor sekitar Rp 9.000 per kg. Martinem (43), pedagang di Pasar Sentolo, menyebut harga masih bisa turun.

Kehadiran bawang merah impor juga menyebabkan harga bawang merah lokal nonvarietas unggul merosot. Bawang merah biasa yang dijual Rp 7.500 per kg kini hanya Rp 5.000 per kg atau bahkan lebih rendah.

Pedagang dan konsumen tak terlalu mempersoalkan penurunan harga. Karena murah, penjualan lebih mudah. Bagi konsumen, turunnya harga dan kehadiran bawang merah impor menguntungkan karena ada beragam pilihan.

Penurunan harga dikeluhkan para petani bawang di Kulon Progo yang akan memasuki masa panen. Diperkirakan, panen bawang di Wates, Galur, dan Panjatan awal April hingga Mei mendatang.

Purnomo (55), petani bawang di Bendungan, Wates, kecewa dengan penurunan harga jual bawang merah. Ia berharap harga menembus Rp 10.000 per kg karena saat ini sejumlah daerah penghasil bawang merah tidak panen.

"Saya tidak memperhitungkan hadirnya bawang merah impor. Seharusnya, pemerintah membatasi impor agar petani lokal dapat harga yang baik," ujarnya.

Jika harga terus turun, petani rugi karena harga jual tidak mampu menutup biaya produksi, terlebih pada musim hujan . (YOP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com