Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Internasionalisasi Perlu Dicermati Secara Terbuka, Tapi...

Kompas.com - 28/03/2010, 00:34 WIB

LONDON, KOMPAS.com - Internasionalisasi pendidikan tinggi (higher education) harus dicermati dengan tangan terbuka, namun tetap hati-hati dan diperhitungkan secara matang agar justeru tidak menimbulkan kerugian, melainkan manfaat yang besar bagi ilmu pengetahuan, pembangunan sosial dan ekonomi, serta masa depan bangsa anak-anak bangsa.

Demikian diungkapkan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Sudjarwadi seusai pelaksanaan Konferensi Pendidikan Internasional 'Going Global 4' di Queen Elizabeth II Center, London, Jumat (26/3/2010) sore. Sudjarwadi mengatakan, melalui konferensi tersebut negara-negara Eropa, khususnya Inggris, sedang berusaha memetakan potensi Indonesia, sehingga saat ini tinggal kesiapan Indonesia yang diperlukan dalam menghadapi pelaksanaan kolaborasi pendidikan tinggi secara internasional tersebut secara maksimal.

"Dengan menyiapkan beragam tema konferensi ini mereka sebetulnya tengah berbelanja banyak informasi tentang kita dan negara-negara berkembang lainnya, artinya pemetaan itu sedang mereka lakukan. Sebaliknya, bagi kita sendiri, harus bisa menangkap peluang itu dengan menyiapkan strateginya," ujar Sudjarwadi.

Strategi itu, lanjut Rektor, harus dikaitkan dengan potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia Indonesia, yang sebetulnya tidak kalah dengan pihak manapun. Hanya saja, kedua sumber daya itu selama ini belum termanfaatkan dengan baik dan maksimal.

"Dari sisi SDM profesor kita banyak dan bagus-bagus untuk bersaing dengan pihak manapun, bahkan mahasiswa kita pun punya prestasi di mana-mana dalam tingkatan internasional. Sebaliknya, dari sisi SDA kita punya banyak gunung berapi atau beragam kebutuhan data terkait iklim tropis kita yang tidak mereka miliki," ujarnya.

Harus diakui, kata Sudjarwadi, Indonesia memang tidak punya dana. Tetapi, potensi-potensi tersebut harusnya bisa dijadikan Indonesia bargaining untuk ditawarkan pada pihak asing.

"Hanya saja, harus hati-hati supaya tidak terjerumus dalam kerugian sebab selama ini SDA kita sudah banyak diolah pihak luar, sementara SDM-nya justeru mereka jadikan pasar," tambah Sudjarwadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com