Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Warga Binaan Lapas Tangerang Ikut UN

Kompas.com - 29/03/2010, 18:52 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak delapan dari 16 anak warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak dan Pria Tangerang, di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang mengikuti ujian nasional Sekolah Menengah Pertama (SMP) mulai Senin (29/3/2010)- Kamis (1/4/2010). Delapan siswa kelas III lainnya yang sudah bebas dari masa hukuman, tidak datang mengikuti ujian tanpa diketahui alasannya secara pasti.

"Jumlah siswa yang terdaftar untuk mengikuti ujian nasional tingkat SMP ada 16 anak. Sembilan di antaranya sudah terbebas dari hukuman. Namun, saat mengikuti ujian, hanya satu dari 9 anak ini yang datang mengikuti ujian," kata Kepala Lapas Anak dan Pria Tangerang, Priyadi.

Priyadi mengatakan, saat pendaftaran untuk ujian pada tahun 2009 terdapat 29 warga binaan yang duduk di kelas 1 sampai 3 SMP. Di antaranya 16 anak duduk di kelas 3.

Hari pertama ujian dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia berjalan dengan lancar. Namun, semua siswa mengatakan, mata pelajaran yang diuji hari ini cukup sulit.

Lanmdi (12), warga binaan yang terjerat perkara narkoba mengatakan, soal Bahasa Indonesia yang diuji pada hari ini. "Sudah belajar sih, tapi soal-soalnya lumayan susah," ujar Landi.

Fajar (16), napi kasus pelecehan seksual, mengatakan hal yang sama. "Nggak tau deh, soalnya susah. Semoga saja bisa lulus," kata Fajar yang baru menjalani enam bulan penjara dari empat tahun hukuman yang dijatuhkan kepadanya.

Ahmad Faisal, Kepala Sekolah SMP Istimewa Lapas Anak Pria Tangerang, yang berhak mengikuti UN SMP adalah mereka yang sudah memiliki ijazah SD. Mengenai materi ujian, kata Ahmad, kurang lebih hampir sama seperti SMP poada umumnya. "Cuma ada beda sedikit di kurikulumnya karena napi anak ini dianggap khusus," ujar Ahmad.

Perlakuan khusus

Priyadi mengatakan, warga binaan yang masih menghuni Lapas saat persiapan mengikuti ujian mendapat perlakukan khusus selama menjelang dan berlangsungnya ujian nasional.

"Tiga hari sebelum ujian, mereka sudah dipindahkan ke ruangan khusus, yakni Poliklinik. Kami melakukan ini agar mereka lebih berkonsentrasi dalam belajar," kata Priyadi.

Seperti anak kelas 3 SMP lainnya, lanjut Priyadi, warga binaan ini juga dibekali dengan try out sebagai bentuk persiapan sebelum menghadapi ujian.

Warga binaan ini juga mendapat pelajaran tambahan dari guru setiap mata pelajaran selama berlangsungnya ujian nasional. "Setiap malam, mereka dibekali dengan tambahan pelajaran, terutama yang akan diujikan pada besok hari," jelas Priyadi.

Selain itu, lanjut Priyadi, warga binaa peserta ujian nasional ini mendapat tambahan gizi selama seminggu sebelum ujian dan selama menghadapi ujian. "Kalau biasanya mereka hanya mendapat jatah minum susu seminggu sekali, yakni hari Jumat. Selama dua minggu ini, mereka diberikan susu dua kali dalam seminggu, yakni hari Rabu dan Jumat, untuk perbaikan gizi," tambah Priyadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com