Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Bimbel, tapi Hati-hatilah...

Kompas.com - 12/04/2010, 12:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — "Pada musim penerimaan masuk perguruan tinggi seperti sekarang ini para orangtua sebaiknya berhati-hati memilih bimbingan belajar yang memberi tarif sangat tinggi dengan mengiming-imingi bahwa putra-putrinya bisa mudah masuk perguruan tinggi negeri (PTN) seperti UI," ujar Rektor Universitas Indonesia Gumilar R Somantri.

Peringatan tersebut terkait tertangkapnya seorang peserta ujian Seleksi Masuk UI (Simak UI) di SMAN 68, Salemba, Jakarta, Minggu (11/4/2010). Seperti diberitakan sebelumnya di Kompas.com, peserta Simak UI tersebut tertangkap tangan membawa arloji minikomputer berisi lembar jawaban saat mengikuti tes Simak bidang studi IPA pada Minggu (11/4/2010) pagi di SMAN 68 Jakarta. Terdapat 60 jawaban pilihan ganda di dalam jam tangan tersebut.

Untuk itu, kata Gumilar, para orangtua perlu memerhatikan beberapa hal di bawah ini terkait keinginan mereka memilih bimbingan belajar (bimbel) untuk anaknya:

- Demi aspek dagang, bimbel kerap mengatakan telah bekerja sama dengan PTN, padahal sebaliknya, khususnya UI, mengaku tidak pernah bekerja sama dengan lembaga bimbel mana pun, baik secara struktural maupun fungsional. Untuk itu, jika ada bimbel yang mengatakan bekerja sama dengan PTN, maka para orangtua sebaiknya tidak mudah percaya dan mencari informasi tersebut langsung ke PTN.

- Pengelola bimbingan belajar bahkan ada yang masuk ke kampus dengan menyewa salah satu ruangan di kampus sehingga bisa meyakinkan siswa dan orangtuanya bahwa mereka punya jalur masuk ke PTN. Jika ini terjadi, maka ada baiknya orangtua atau siswa langsung melaporkan hal ini ke PTN bersangkutan.

-Jangan langsung percaya jika ada orang yang mengaku dosen atau kenal dengan dosen di PTN yang berani mengiming-imingi para orang tua bahwa anaknya bisa diterima di UI dengan imbal jasa mulai Rp 5 juta sampai Rp 100 juta. Jangan ragu, selidiki profil dosen tersebut bahkan hingga ke pihak fakultas sekalipun.

-Jika ada bimbingan belajar yang meminta deposito uang hingga ratusan juta kepada siswa dengan jaminan bisa diterima di PTN, sebaiknya tidak diikuti, apalagi jika bimbel tersebut mensyaratkan uang tidak kembali jika tidak lolos. Ada juga, bimbel yang memang membuat perjanjian dengan mengembalikan uang milik siswa, tetapi dipotong dengan biaya latihan ujian dan sebagainya.

- Jangan lantas percaya orang yang menawarkan jasa joki karena dengan sistem pendaftaran yang semakin digital saat ini, ulah joki dan jaringannya semakin mudah terendus dan tertangkap.

"Berdasarkan penyelidikan kami, banyak anak bimbel bukan semata dilatih mengerjakan soal karena beberapa bimbel ternyata malah melatih mereka menggunakan alat-alat elektronik canggih berisi jawaban soal. Saya berharap, semua orangtua lebih berhati-hati," ujar Gumilar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com