Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Agama Diujikan Merata 2011

Kompas.com - 13/04/2010, 14:12 WIB

Yogyakarta, Kompas - Ujian akhir sekolah berstandar nasional mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diselenggarakan di seluruh DIY pada 2011. Penyelenggaraan dimaksudkan memetakan tingkat keterserapan materi pelajaran PAI pada pelajar.

Tahun ini hanya Bantul yang menguji coba ujian akhir ini. "Dibandingkan dengan provinsi lain, DIY termasuk paling sedikit," kata Kepala Seksi Kurikulum Bidang Madrasah Pendidikan Agama Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Nur Abadi, Senin (12/4).

Tahun 2010 merupakan tahun pertama penyelenggaraan uji coba ujian akhir sekolah berstandar nasional mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (UASBN PAI) di DIY. Di sejumlah daerah di Indonesia, tahun ini sudah memasuki tahun kedua. Tahun 2010 ini terdapat 140 kota dan kabupaten yang menyelenggarakan uji coba UASBN PAI atau meningkat 100 daerah dari tahun lalu yang hanya 40 daerah.

Komposisi soal UASBN PAI terdiri atas 75 persen soal dari daerah dan 25 persen soal dari pusat. Hasil UASBN PAI akan dikirimkan ke Kementerian Agama sebagai bahan pemetaan tingkat keterserapan mata pelajaran PAI di kalangan pelajar. Nilai murni UASBN PAI akan jadi salah satu parameter kelulusan.

Menurut Nur Abadi, sejauh ini, Kementerian Agama baru memfasilitasi UASBN PAI. Evaluasi pendidikan agama lain menggunakan ujian sekolah dengan bobot disamakan. "Pada akhirnya semua agama memang akan difasilitasi untuk UASBN, tapi belum tahu kapan," ujarnya.

Koordinator Panitia Pelaksana Ujian Nasional DIY Baskara Aji mengatakan, pihaknya mendukung pelaksanaan uji coba UASBN PAI. Secara prinsip tidak ada kota maupun kabupaten yang keberatan. "Daerah lain belum siap dengan pembiayaan dan teknisnya," ujarnya.

Akan tetapi, ujar Baskara, penilaian agama tidak cukup didasarkan pada ujian tertulis karena hanya mengukur sisi kognitif saja. "Harus ada penilaian dengan dasar perilaku dan keseharian anak," katanya.

Beberapa pengamat pendidikan berpendapat, penyelenggaraan ujian akhir pendidikan agama tidak tepat. Hal ini karena ukuran keberhasilan pendidikan agama bukan pada kemampuan menghafal pelajaran, melainkan pada perilaku dan pengamalan nilai-nilai agama. (IRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com