Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Australia Teliti Kasus Klaim Reog Malaysia

Kompas.com - 14/04/2010, 16:13 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Seorang mahasiswa Australia yang tergabung dalam program Australia Consortium for In Country Indonesia Studies (ACICIS) Universitas Muhammadiyah Malang, Lisa Clare Mapson, meneliti kasus klaim Malaysia atas hak kepemilikan reog ponorogo.

"Masyarakat Ponorogo marah besar ketika Malaysia mengklaim kalau reog ponorogo itu merupakan akar budayanya karena warga Ponorogo menganggap reog adalah identitas lokal yang tetap dicintai sepanjang masa," kata Lisa seusai presentasi perkembangan penelitiannya di UMM, Rabu (14/4/2010).

Lisa, yang juga mahasiswa semester akhir di University of Melbourne, ini mengatakan bahwa rata-rata masyarakat Ponorogo tidak terima dengan klaim yang dikeluarkan oleh Malaysia tersebut. Namun, ada juga masyarakat yang tidak tahu adanya klaim itu.

Dari hasil penelitian selama satu semester itu, tutur Lisa, masyarakat Ponorogo tidak mempermasalahkan reog ponorogo ditampilkan di mana pun, termasuk di Malaysia. Hanya, lanjut dia, masyarakat tetap menghendaki adanya pencantuman nama reog ponorogo di kepala "Singo Barong"-nya sebab hal tersebut merupakan identitas lokal yang tak bisa dihilangkan.

"Reog yang ada di Malaysia itu dibawa oleh para TKI dan TKW yang tetap ingin melestarikan budayanya yang muncul dan berkembang sejak 150 tahun lalu," papar mahasiswi jurusan Bahasa Indonesia dan Linguistik di University of Melbourne ini.

Adapun terkait studi tersebut, Ketua Program ACICIS UMM Mas’ud Said mengatakan, program ACICIS tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa asal Australia, tetapi juga dari wilayah Inggris dan Amerika Serikat (AS). Hanya, Australia tetap menjadi negara transit bagi mahasiswa asing yang masuk dalam program ACICIS, yang saat ini sudah memiliki 169 mahasiswa asing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com