Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Guru-Murid Lebih Terbuka, Peminat Naik

Kompas.com - 15/04/2010, 10:29 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com — Peminat sekolah rumah atau home schooling terus bertambah karena pada model sekolah ini hubungan guru dan murid lebih terbuka. Selain itu, metode belajar-mengajar sekolah rumah juga mengutamakan kebebasan dalam mengembangkan potensi anak didik sehingga suasana belajar lebih positif dan menyenangkan.

Demikian mengemuka dalam diskusi "Pengembangan Pendidikan Informal/Sekolah Rumah di Tangerang Selatan", Rabu (14/4/2010) di Kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ciputat, Tangerang.

Jimmy Paat dari Sekolah Tanpa Batas mengemukakan, pendidikan alternatif atau sekolah rumah memiliki dua keunggulan dibandingkan dengan sekolah konvensional. Selain posisi hubungan yang tidak kaku antara guru dan anak didik, sekolah rumah juga lebih terbuka pada proses dialog dan negosiasi, terutama dalam hal pembuatan program sesuai dengan kurikulum yang ada.

"Program bisa dinegosiasikan, tidak ditentukan oleh guru ataupun murid. Sekolah rumah bisa menjadi terobosan," kata Jimmy.

Menurut Abi Sabsono dari Komunitas Semut, anak harus diberikan kebebasan berekspresi dan tidak didikte salah benar atau diberi instruksi melulu seperti di sekolah konvensional. Faktor kebebasan berekspresi di sekolah rumah itulah, kata Jimmy, yang menjadi faktor yang sangat menguntungkan bagi anak-anak berbakat. Suasana belajar yang tidak membosankan menjadi alasan utama yang biasanya dipilih orangtua.

Nobel, siswa kelas I SMP sekolah rumah, mengatakan, lebih suka belajar di lingkungan rumah karena lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Adapun bahan pelajaran banyak tersedia di internet.

Marko, siswa kelas III SMA di sekolah rumah komunitas Pelangi, juga merasa lebih nyaman belajar di sekolah rumah karena perhatian guru yang terfokus pada anak didiknya. "Tidak seperti sekolah biasa yang muridnya banyak. Kalau terlalu banyak, guru tidak bisa fokus kasih perhatian," ujarnya.

Sumardiyono, pengelola milis sekolah rumah, mengingatkan, masih banyak warga masyarakat yang mempertanyakan masalah legalitas dan ujian sekolah rumah. "Ini masuk akal karena masyarakat ingin melihat respons dan kepedulian pemerintah pada sekolah rumah," ujarnya.

Gangguan listrik

Pada saat yang bersamaan dengan acara diskusi diselenggarakan try out and placement test di Kampus UMJ dengan mata ujian Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, Fisika, dan Ekonomi pada hari pertama. Tes uji coba ujian nasional sekolah rumah (UNSR) ini akan berlangsung tiga hari hingga Jumat mendatang.

Kegiatan tersebut diikuti 327 anak didik, masing-masing 160 anak didik untuk Paket C, 86 anak didik Paket B, 54 anak didik Paket A, dan 27 anak didik yang mengikuti ujian online di Yogyakarta, Pekanbaru, Malang, Jember, Pangkal Pinang, Meksiko, Suriah, dan Filipina.

Ketua Panitia UNSR 2010 Erlina VF Ratu mengatakan, ia khawatir akan muncul masalah pada penyelenggaraan UNSR pertama, terutama bagi peserta ujian online. Kekhawatiran itu lebih terfokus pada persoalan teknis, yakni ketersediaan dan kestabilan jaringan listrik yang berbeda-beda di setiap wilayah. (LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Tips Lancar Kuliah S2 dari Syafika, Wisudawan Terbaik Manajemen UGM

Tips Lancar Kuliah S2 dari Syafika, Wisudawan Terbaik Manajemen UGM

Edu
'Triple Bottom Line' dan 'Green Jobs' Jadi Landasan Penting Bisnis Berkelanjutan

"Triple Bottom Line" dan "Green Jobs" Jadi Landasan Penting Bisnis Berkelanjutan

Edukasi
Sekolah Bogor Raya Berpartisipasi di Ajang Festival 'This is Indonesia' New York

Sekolah Bogor Raya Berpartisipasi di Ajang Festival "This is Indonesia" New York

Edu
H-1 Ditutup, Simak Cara Daftar PPPK Kemenag 2024

H-1 Ditutup, Simak Cara Daftar PPPK Kemenag 2024

Edu
Materi Pendidikan Profesi Guru Ditambah, Mendikdasmen Ingin Tingkatkan Kualitas Guru

Materi Pendidikan Profesi Guru Ditambah, Mendikdasmen Ingin Tingkatkan Kualitas Guru

Edu
Ingin Kuliah S2-S3 Gratis di AS? Daftar Beasiswa Fulbright 2025

Ingin Kuliah S2-S3 Gratis di AS? Daftar Beasiswa Fulbright 2025

Edu
Soal Penguatan Matematika sejak TK, Guru Besar UPI: Cinta Matematika Harus Jadi Gerakan

Soal Penguatan Matematika sejak TK, Guru Besar UPI: Cinta Matematika Harus Jadi Gerakan

Edu
Kemenag Susun Peraturan Menteri Baru tentang Pendidikan Agama di Sekolah

Kemenag Susun Peraturan Menteri Baru tentang Pendidikan Agama di Sekolah

Edu
Uti Nilam, Lulusan Kedokteran yang Jadi Medical Illustrator Pertama di Indonesia

Uti Nilam, Lulusan Kedokteran yang Jadi Medical Illustrator Pertama di Indonesia

Edu
Mendikdasmen Bakal Beri Beasiswa buat Guru yang Belum S1 dan S4

Mendikdasmen Bakal Beri Beasiswa buat Guru yang Belum S1 dan S4

Edu
Soal Kasus Kekerasan Terhadap Guru, Komisi X DPR Sebut Pentingnya Peran Orangtua

Soal Kasus Kekerasan Terhadap Guru, Komisi X DPR Sebut Pentingnya Peran Orangtua

Edu
Sosok Fauzul Azhim, Pelajar Indonesia Terpilih Jadi Presiden Pemuda Asia Tenggara

Sosok Fauzul Azhim, Pelajar Indonesia Terpilih Jadi Presiden Pemuda Asia Tenggara

Edu
Syarat dan Cara Daftar Petugas Haji 2025, Lulusan S1 Bisa Daftar

Syarat dan Cara Daftar Petugas Haji 2025, Lulusan S1 Bisa Daftar

Edu
20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

20 Universitas Swasta Terbaik di Surabaya Versi EduRank, Referensi Kuliah Tahun Depan

Edu
Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Persiapan Wajib Belajar 13 Tahun, Mendikdasmen Kunjungi TK di Palembang

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau