Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dudhie: Saya Dikorbankan Panda Nababan

Kompas.com - 19/04/2010, 14:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus suap travel cek pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Gultom, Dudhie Makmun Murod merasa dikorbankan oleh politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Panda Nababan. Mantan Bendahara F-PDIP ini mengaku kaget bahwa ternyata Panda disebut ikut menerima travel cek senilai Rp 1,45 miliar.

Hal ini disampaikan Dudhie Makmun Murod saat menjalani pemeriksaan dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (19/4/2010) . "Terus terang, saya kaget Pak Panda terlibat," kata Dudhie saat ditanya oleh jaksa.

Sebelumnya, Dudhie mengakui ia tidak tahu jika Panda terlibat dan ikut menerima travel cek dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior BI yang kemudian dimenangkan oleh Miranda Goeltom tersebut. Ia baru tahu Panda disebut menerima travel cek senilai Rp 1,45 miliar saat menjalani pemeriksaan KPK.

"Karena nama Panda tidak ada dalam daftar orang yang ikut menerima. Saya tahu Pak Panda terima pas pemeriksaan di KPK," kata dia.

Lantaran begitu, Dudhie merasa telah dikorbankan dalam kasus suap travel cek ini. Pasalnya, ia mengaku pernah diarahkan oleh Panda pada saat menjalani pemeriksaan penyidik KPK. "Saya kaget, lho kok dia supervisi saya," kata dia.

Ia menjelaskan, Panda Nababan melakukan supervisi, yakni dengan mengarahkan dirinya dan para saksi lainnya, yakni 18 saksi dan penerima travel cek lainnya pada saat berbicara di persidangan nanti.

Namun begitu, Dudhie mengaku menerima saja saat diarahkan oleh Panda. "Karena kami tidak pernah jadi saksi, seperti apa. Pada waktu itu kami panik. Dia supervisi saya, dia katakan 'jangan disebut-sebut nama saya'," ujarnya.

"Sejujurnya saya merasa dikorbankan oleh Panda Nababan, karena sekarang saya tahu dia juga menerima" tambahnya.

Lebih lanjut, Dudhie mengaku pasrah dan siap diperiksa lebih lanjut untuk membuktikan siapa yang salah dan benar memberikan keterangan. "Bila ada yang mengorbankan saya, lillahi ta'ala saja lah. Kalau saya mau diperiksa pakai lie detector, saya siap dan senang karena akan terlihat siapa yang benar dan bohong. Saya atau Pak Panda." tantang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
    atau