Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk Belajar Tasonomi di Kebun Raya Bogor

Kompas.com - 25/04/2010, 17:05 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - "Wah, lupa. Soalnya banyak banget pohon yang kami lihat, yang semuanya berguna. Pohon angsana ternyata bagus untuk bahan kerajinan. Saya baru tahu," kata Fajar (13) pelajar SMP 118 Jakarta Pusat.  

"Ternyata di Kebun Raya Bogor banyak pohon aneh. Pohonnya tinggi-tinggi. Bukan cuma pohon, banyak juga satwa yang tidak pernah saya lihat sebelumnya," kata Viani (15), siswa kelas I SMK Wikrama Bogor.

Dua komentar itu bisa mewakili perasaan dari para peserta kegiatan Exploring Diversity of Nature, di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Minggu (25/4/2010). Sekitar 100 orang pelajar SLTP dan SLTA dari Jabodetabek, ikut kegiatan yang diselengarakan Kebun Raya Bogor bersama LSM lingkungan hidup yakni RMI, PILI, dan Kehati.  

"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Bumi. Kami ingin lebih memperkenalkan kepada generasi muda mengenai taskonomi, ilmu penamaan tumbuhan dan satwa, bahwa ilmu itu tidak sesulit yang dibayangkan. Ahli taksonomi kita kan masih sedikit. Padahal, Indonesia adalah nomor dua terbesar di dunia yang memiliki keanekaragaman hayati," kata Ir Sugiarti dari Kebun Raya Bogor.

Menurut Sugiarti, ada sekitar 32.000 species tumbuhan berbunga yang ditemukan di Indonesia. "Untuk mikroorganisma ada 5 sampai 6 species atau sekitar enam persen dari total mikroorganisma yang ada di seluruh dunia," katanya lagi.

Ia menambahkan, keanekaragaman hayati Indonesia belum sepenuhnya dipelajari dan diketahui. Untuk itu, dibutuhkan ahli taksonomi. "Kami jelaskan kepada para siswa bahwa sebagai ahli taksonomi, mereka punya peluang menemukan species baru dan namanya dibicarakan di dunia internasional," katanya.

Pada kegiatan Exploring Diversity of Nature, para siswa peserta dibagi dalam beberapa kelompok, sehingga mereka pun dilatih untuk bekerja sama dengan teman-teman barunya sesama pelajar. Bersama kelompoknya itu mereka melakukan berbagai kegiatan seperti tur taksonomi tumbuhan, tur tasonomi satwa, pemutaran film lingkunagn hidup, serta berdiskusi mengenai lingkungan hidup.  

"Belajar tentang tumbuhan langsung melihat pohonnya sangat menyenangkan. Yang, pasti berguna sekali buat saya, paling tidak untuk lebih memperhatikan lingkungan di sekitar rumah," kata Viani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com