Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil UN SMP Jeblok

Kompas.com - 07/05/2010, 15:41 WIB

Surabaya, Kompas - Hasil ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs se-Jawa Timur menunjukkan sebanyak 35.567 siswa gagal dalam UN utama dan susulan. Secara umum, tingkat kelulusan di Jatim hanya 93,34 persen.

"Angka ketidaklulusan kali ini naik sekitar 3 persen. Siswa yang tidak lulus pada UN tahun lalu 3,132 persen dari 510.033 atau 15.974 siswa. Tahun ini, siswa yang harus mengulang naik menjadi 6,66 persen dari 534.011 atau 35.567," tutur Kepala Dinas Pendidikan Jatim Suwanto, sebelum penyerahan Daftar Kumpulan Hasil Ujian Nasional (DKHUN) kepada dinas-dinas pendidikan kabupaten/kota di Surabaya, Kamis (6/5).

Faktor yang berpengaruh dalam ketidaklulusan ini adalah mata pelajaran Bahasa Inggris, IPA, dan Matematika. Dalam catatan Dinas Pendidikan Jatim, sebanyak 30.915 siswa gagal dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, 28.161 pada Matematika, 26.578 pada IPA, dan terakhir 15.725 pada Bahasa Indonesia. Para siswa akan menjalani UN ulangan pada 17-20 Mei 2010.

Rendahnya hasil UN siswa SMP terbuka dituding sebagai penyebab tingginya angka ketidaklulusan ini. "Dari 288 SMP terbuka di Jatim, di 27 sekolah kelulusannya 0 persen. Karena itu, perlu peningkatan pengelolaan," kata Suwanto.

Di Jatim, kelulusan nol persen juga terjadi di 23 SMP dan 4 madrasah tsanawiyah. Adapun ketidaklulusan siswa SMP Jatim 7,011 persen, MTs 4,714 persen, dan SMP terbuka 28,926 persen.

Aneh

Dalam catatan peraih nilai tertinggi, dua angka tertinggi diraih siswa SMP Negeri 1 Ponorogo, Alfian Robi Widodo. Adapun posisi kedua diraih siswa SMP Negeri 1 Ponorogo, Cholif Wibawa Bagus Purnomo, dan tiga diraih siswa SMPN 2 Tulungagung, yaitu Lieska Sukma Irdayanti, Nur Diana Safitri, dan Setya Nindya Sairindri Putri. Selain jumlah nilai UN yang sama 39,40, nilai setiap mata pelajaran ketiga siswa SMPN 2 Tulungagung ini sama persis, Bahasa Indonesia 9,6; Bahasa Inggris 9,8; sedangkan IPA dan Matematika 10.

Koordinator Pengawas dan Tim Pemantau Independen UN 2010 di Jatim, Prof Syafsir Akhlus, menilai kesamaan nilai itu perlu diperhatikan. Namun, sejauh ini belum ada laporan kecurangan dari wilayah Tulungagung.

"Meskipun sulit membuktikan, nilai yang sama di setiap mata pelajaran memang aneh. Kalau Matematika dan IPA sama, masih masuk akal karena ilmu pasti, tetapi kalau bahasa, memang aneh," tuturnya.

Sementara itu, Surabaya masih berada di urutan ke-7 dalam rata- rata hasil UN setelah Sidoarjo, Lamongan, Pamekasan, Tulungagung, Gresik, dan Sumenep. Siswa Surabaya juga tidak ada yang menjadi peraih 10 nilai tertinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com