Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sang Bumiputra di Belanda

Kompas.com - 11/05/2010, 02:56 WIB

Oleh : Munawir Aziz*

Judul Buku : Raden Saleh; Anak Belanda, Mooi Indie dan Nasionalisme
Penulis : Harsja W. Bachtiar, Peter B.R. Carey, Onghokham
Penerbit : Komunitas Bambu, Jakarta
Cetakan : I,  2010
Tebal : xl + 194

Abad 19 merupakan gerbang terbukanya jalur pendidikan penduduk pribumi, untuk belajar di Eropa. Dengan segenap intelektualitas dan bakat seninya, Raden Saleh memperoleh beasiswa menghirup nafas pendidikan di Eropa. Awal mula tersebarnya gagasan kemerdekaan dan usaha menentang kolonialisme dengan cerdik.

Raden Saleh, sebagai salah satu pelukis besar yang dimiliki bangsa ini, lahir untuk mencetak sejarah. Sebagai putra dari salah seorang pegawai dan penerjemah untuk Belanda, Raden Saleh memulai liku-liku pengembaraanya sebagai pelukis dengan nuansa tragedi dan ironi.

Buku “Raden Saleh; Anak Belanda, Mooi Indie dan Nasionalisme” yang ditulis bersama oleh Harsja W. Bachtiar, Peter B.R. Carey dan Onghokham berusaha menjelaskan posisi Raden Saleh dalam ruang intelektualitas dan kesenian secara jernih. Buku ini mengupayakan telaah atas kerja keras, ironi, tragedi dan espektasi yang melingkupi kehidupan pelukis besar negeri ini. Raden Saleh tak hanya menacapkan tonggak pelukis masyhur, namun mengupayakan sebaran ide, kampanye kemerdekaan dan pemihakan kepada kaumnya dengan alur strategi kesenian yang cantik.

Ruang gerak kehidupan Raden Saleh memang penuh dengan politik etis kolonialisme. Harus diakui, Raden Saleh merupakan salah satu putra pribumi yang berkesempatan mengenyam pendidikan modern di Eropa. Raden Saleh menginjakkan kakinya untuk menghirup udara pendidikan eropa pada 1829, sebelum Sosrokartono (1896) dan Abdul Rivai (1899) melakukan lawatan yang sama.

Bakat besar yang dimiliki Raden Saleh mengundang simpati dari berbagai pembesar dan bangsawan masa itu. Politik diplomasi dan strategi kesenian yang dilakukan Raden Saleh berhasil menghantarkan dirinya untuk berselancar menikmati dan mempelajari perkembangan seni lukis di daratan Eropa.

Alur Sejarah

Raden Saleh hidup dengan bentang benang sejarang yang kusut. Harsja W. Bachtiar menuliskan dengan jernih, sejarah kehidupan dan perkembangan mental Raden Saleh. Sejarah kelahiran Raden Saleh, masih membuka perdebatan sengit. Pasalnya, tahun 1814, sebagai titi mangsa kelahirannya, diperdebatkan banyak sejarawan. Raden saleh dilahirkan di Terboyo, Semarang, Jawa Tengah, pada 1814, tanggal ini milik Raden Saleh sendiri. Ayahnya bernama Sayid Husein bin Alwi bin Awal dan ibunya bernama mas Ajeng Zarip Husen. Keduanya merupakan cucu dari Kyai Ngabehi Ketosobo Bustam (1681-1759), seorang asisten residen Terboyo.

Raden Saleh menghabiskan masa kecilnya di kediaman Kyai Adipati Soero Menggolo, Bupati Semarang, hingga tahun 1822. Sang Bupati merupakan pamannya sendiri, karena Suro adalah anak ketujuh Kakek Buyut Raden Saleh, Kyai Ngabehi Kertosobo Bustam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com