Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reformasi Pendidikan Harus Inovatif

Kompas.com - 11/05/2010, 11:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, reformasi bidang pendidikan harus terus ditindaklanjuti dengan menggunakan dua perspektif, yaitu mengembalikan pendidikan pada hakikatnya serta mengembangkan inovasi.

Demikian diungkapkan Presiden di acara puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2010 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (11/5/2010. Presiden mengatakan, untuk mengembalikan pendidikan pada nilai-nilai dasarnya harus ditinjau kembali kurikulum, metodologi, serta sistem evaluasi, sedangkan untuk mengembangkan inovasi masa depan, anak didik harus dipacu mengembangkan keingintahuan intelektual dengan kebebasan berimaji konstruktif sebebas-bebasnya agar kreativitas dapat tumbuh dalam pikiran mereka.

"Jangan guru berkata, murid mendengar. Harus diubah sehingga murid semakin aktif, diberi pekerjaan rumah untuk membangun imajinasi mereka. Biarkan mereka kreatif mencari-cari, mengarang-ngarang, tapi yang sifatnya konstruktif," ujar Presiden.

Guna mempercepat perkembangan inovasi, Kepala Negara berharap Komite Inovasi Nasional akan dibentuk pada 20 Mei 2010 dapat segera bertugas bersama dengan masyarakat luas untuk mempercepat pertumbuhan inovasi di Indonesia. Dalam sambutannya pada puncak peringatan Hardiknas 2010 dihadiri oleh para guru dan siswa berprestasi nasional, Presiden juga mengingatkan agar pendidikan mampu melahirkan manusia berkarakter dan berpengetahuan.

Menghadapi dunia global yang cepat sekali berubah, Kepala Negara mengingatkan agar modal sumber daya manusia harus terus ditingkatkan sehingga memiliki daya saing. "Kita bisa menyimpulkan mereka yang bisa survive dan menang, sukses, adalah mereka yang berpengetahuan dan berketerampilan di berbagai cabang profesi. Yang kedua adalah mereka yang berkarakter kuat," tutur Presiden.

Manusia yang berkarakter, lanjut dia, juga harus memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme. Presiden dalam pidatonya mengingatkan semangat kebangsaan serta cinta tanah air yang mulai ditinggalkan untuk ditanamkan kepada para peserta didik. Presiden mengingatkan agar pendidikan juga dapat menghasilkan para siswa yang dapat mengerti bagaimana caranya menjadi warga negara yang baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com