Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IGI: Tak Mungkin PGRI Melakukan Itu...

Kompas.com - 19/05/2010, 16:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ditolaknya keberadaan Ikatan Guru Indonesia (IGI) Nusa Tenggara Barat (NTB) oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) semestinya tidak perlu terjadi. Penolakan tersebut dianggap sesuatu hal yang aneh jika dilakukan oleh sebuah organisasi besar yang menaungi profesi guru seperti PGRI.

"Saya pikir tidak mungkin PGRI bersikap begitu. Itu pasti oknum. Buat saya aneh kalau PGRI merasa tersaingi oleh IGI sebab IGI dan PGRI punya tujuan perjuangan sendiri-sendiri," ujar Ketua IGI Satria Dharma kepada Kompas.com, Rabu (19/5/2010) di Jakarta.

Satria mengatakan, penolakan itu terkesan sepihak dilakukan oleh oknum organisasi di NTB. Masalahnya, IGI selama ini tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh PGRI secara organisasi keseluruhan.

"Saya tidak yakin organisasi sebesar PGRI akan melakukan hal seperti itu. IGI akan terbuka untuk membicarakan dengan pengurus PGRI pusat karena memang kami merasa tidak ada masalah dalam persaingan," bantah Satria. 

Adapun penolakan IGI NTB oleh PGRI NTB terjadi sekitar awal Mei lalu saat IGI berencana membuka wilayah baru di Mataram, NTB. Rupanya, guru-guru yang hadir dari seluruh provinsi berminat mengembangkan IGI di kota masing-masing.

Namun, seperti dituturkan secara terpisah oleh Sekjen IGI Moh Ihsan kepada Kompas.com, Rabu (19/5/2010), saat akan membuka cabang di Lombok, tiba-tiba pihak PGRI setempat keberatan dan menolak hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com