Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurang Miskin-Kaya Kian Menganga...

Kompas.com - 31/05/2010, 14:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dibentuknya program Rintisan Seklah Bertaraf Internasional (RSBI) semakin lama semakin menajamkan gap antara si kaya dan miskin di sekolah negeri yang merupakan sekolah milik negara. Jurang antara keduanya semakin dalam menganga.

Demikian diungkapkan Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Bidang Pendidikan Ade Irawan kepada Kompas.com di Jakarta, Senin (31/5/2010). Padahal, sebetulnya, dari sisi akademis keberadaan RSBI dan sekolah negeri yang non-RSBI tidak jauh berbeda, kecuali soal fasilitas dan dukungan keuangan saja.

"Dengan adanya RSBI ini sekolah tidak lagi menjadi tempat akulturasi si kaya dan miskin, sehingga kita kembali ke zaman penjajahan dulu, yaitu saat dunia pendidikan kita dibuat terkastanisasi," kata Ade.

Ade mengatakan, pemerintah seharusnya menyediakan sekolah publik yang telah sesuai dengan 8 standar nasional pendidikan (SNP) yang selama ini menjadi syarat sebuah sekolah untuk berhak menyandang nama RSBI. Delapan standar tersebut sudah cukup untuk semua kalangan bersekolah di sekolah publik, karena memang sudah diatur undang-undang.

"Di luar itu serahkan saja ke swasta," kata Ade.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com