Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alice Norin: Narkoba, Ujungnya Maut

Kompas.com - 04/06/2010, 11:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemusik dan pemain film Titi Sjuman prihatin dan menyesalkan sejumlah artis terjerumus memakai sebagai pelarian saat menghadapi masalah. Sementara itu, para pesinetron Alice Norin (22) dan Jenny Cortez (24) serta pemain film Shinta Bachir berpendapat, karier artis yang terjerat narkoba terancam tamat.

Pendapat Titi, Alice, Cortez, dan Shinta itu mereka kemukakan saat dihubungi Warta Kota di Jakarta, Kamis (3/6). Menurut Titi, kalangan artis sebaiknya berhati-hati memilih pasangan dan teman bergaul agar tidak tcrjerumus memakai narkoba.

Di mata Alice, mengonsumsi narkoba adalah tindakan bodoh. Dan, jika benar ada artis yang menggunakan sabu-sabu lantaran disuruh sutradara atau produser, itu merupakan tindakan yang lebih bodoh lagi.

"Aku sih tahu, syuting sinetron striping memang bikin badan lemes dan capek. Itu karena jam istirahat, terutama jam tidur, jadi berantakan. Padahal, untuk syuting kita dituntut harus tetap segar. Cuma enggak perlu lah pake narkoba segala. Itu cuma (bikin segar) sesaat dan pasti ujung-ujungnya maut," kata mantan istri DJ Riri Mestica ini.

Meski belum pernah mengetahui langsung artis yang menggunakan sabu-sabu, Alice menganggap bahwa menggunakan narkoba adalah masalah besar dan sulit disembuhkan. Alice sadar, menjadi artis kesibukannya luar biasa padat. Namun, dia tidak akan menerima jika ada yang menawari narkoba. Alice memilih beristirahat dan mengonsumsi makanan bergizi.

"Kalau alasannya karena tuntutan kerja agar enggak cepat capek, tetap terlihat segar, kayaknya enggak masuk akal. Mungkin dibilang segar awalnya saja kali, tapi bahayanya, karier bisa berakhir karena narkoba," katanya.

Tak masuk akal

Hal senada disampaikan Cortez. Dia menilai tidak masuk akal jika ada artis perempuan menggunakan narkoba dengan alasan dipaksa sutradara dan produser.

Cortez mengatakan, sejak bermain film dan kemudian sinetron serta memenuhi undangan di acara televisi, ia sama sekali tidak pernah berpikir umuk menggunakau sabu-sabu guna meningkatkan daya tahan tubuh. "Yang pernah aku dengar, orang pake sabu-sabu supaya enggak cape, lelah, dan ngantuk. Tapi, buat aku itu enggak masuk akal lah. Yang ada malah jadi penyakit karena setelah sekali memakai, pasti kepengin lagi. Jadi, tuntutan kerja enggak harus bikin kita mengorbankan banyak hal, apalagi karier," ucap Jenny, yang mengaku tahu ada artis ditangkap polisi karena nyabu dari akun Twitter-nya.

Bahwa pekerjaan artis melelahkan, tidak ditampik Cortez. Batin juga terkadang tidak tenang karena khawatir pekerjaan tidak rampung seusai target. Namun, gadis yang berani tampil seksi di sejumlah film ini memilih mengatasinya dengan mencari waktu kosong untuk beristirahat maksimal.

"Aku kalau sedang ada waktu kosong syuting memilih tidur dan istirabat seharian. Aku selalu dikasih vitamin dan makanan bergizi oleh Mama, karena aku diminta tidak sembarangan makan," ujarnya.

Hal serupa dilakukan Shinta Bachir. Memakai narkoba, bagi penyanyi dan presenter kuis ini menunjukkan orang itu tidak punya prinsip dan salah bergaul. "Saya enggak mau munafik. Meski enggak merokok, saya tetap bersedia jika ada teman yang mengajak sekadar dugem atau nyanyi. Tapi, kalau memakai narkoba enggak mau. Menggunakan sabu-sabu bukan bikin kuat, tapi malah menggerogoti fisik," kata pemain film Suster Keramas ini.

Dia mengaku pernah sekali ditawari menggunakan narkoba oleh sesama artis, tapi menolaknva. Dia tetap ingin berteman harus ikut-ikutan memakai narkoba. "Saya sih tahu ada teman yang pake, dan aku pernah ditawari, tapi aku tolak dengan bahasa yang enak. Aku tetap berprinsip hal itu tidak bagus dan efeknya karier bisa tamat," ujar Shinta.

Aktris Titi Sjuman prihatin melihat kenyataan kalangan arits terjerumus memakai narkoba. "Saya prihatin kalau benar 23 artis terlibat narkoba seperti yang diberitakan. Jumlah itu cukup banyak," kata Titi saat ditemui di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, kemarin.

Istri Wong Aksan Sjuman ini tak mau dunia artis diidentikkan dengan narkoba. Ibu satu anak ini menyatakan, tak hanya artis yang menggunakan narkoba, karena banyak juga masyarakat umum yang mengosumsi barang haram tersebut.

Artis perempuan

Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menyebutkan ada 23 artis yang menggunakan narkoba. Nama-nama mereka diketahui polisi dari pengem bangan tersangka bintang film Hantu Karet Bivak, Fahria Ade alias Fahria Muntaz (22).

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Anjan Pramuka Putra hari Kamis (3/6/2010) mengatakan, Fahria hanyalah korban dan diajak sejumlah artis yang kini menjadi target operasi (TO).

Dari 23 artis yang diburu itu kebanyakan wanita, mulai dari artis baru hingga yang sudah senior. "Mereka umumnya menggunakan narkoba jenis sabu-sabu dan pil ekstasi," kata Anjan.

Namun, Anjan enggan menyebutkan nama-nama artis yang dimaksud. Menurut dia, mereka kebanyakan sebagai pengguna, tapi ada juga yang berprofesi jadi pengedar dan menjadi kaki tangan pengedar yang telah tertangkap sebelumnya. "Kami sedang mengintai beberapa orang, tidak lama lagi mereka akan kami tangkap,"tegasnya. .

Perburuan terhadap para artis yang dicurigai menggunakan narkoba akan dilakukan dengan menyisir sejumlah tempat kos mereka. Sejak 2 Juni lalu, Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya bersama petugas narkoba Polrestro dan Polsektro menggelar operasi narkoba yang diberi nama Operasi Nila. Operasi ini berlangsung selama 20 hari.

Apakah tempat kos para artis yang dicurigai sebagai pengguna narkoba juga bakal dijadikan sasaran? Anjan mengiyakan. "Ya bukan cuma itu saja. Operasi Nila ini rutin diadakan tiap tahun dan sasarannya semua tempat, bukan hanya tempat kos," katanya.

Anjan mengingatkan para artis yang mengonsumsi narkoba untuk berhenti sebelum tertangkap. Menurut sumber di Polda Metro Jaya, dari 23 orang artis yang sudah dijadikan TO itu 80 persennya artis sinetron. Tempat kos elit yang dihuni artis pengguna narkoba umumnya di wilayah Jakarta Selatan. Salah satunya di kawasan Kemang.

Penyanyi Irma Darmawangsa saat dihubungi via telepon semalam mengatakan, polisi melakukan penggerebekan boleh-boleh saja, asalkan informasinya sudah pasti benar. "Jangan sampai melakukan penggerebekan tapi ternyata salah sasaran. Wah... ini bisa fatal karena mengganggu kenyamanan si artis yang tidak bersalah," ujarnya.

Artis yang kini tengah sibuk mempromosikan album terbarunya, Tuan Takur, ke luar daerah itu mengatakan, penangkapan artis pengguna narkoba yang sudah dijadikan TO merupakan kewenangan polisi. "Ya, sah-sah saja. Apalagi kalau sudah diincar, berarti kan artis tersebut memang suka pakai," ujarnya. (Warkot/cel/ded)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com