Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Sanghyang Memedi, Bulu Roma Berdiri

Kompas.com - 12/06/2010, 15:11 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com — Tari sakral Sanghyang Memedi yang ditampilkan duta seni Kabupaten Buleleng mengambil bagian dalam memeriahkan pawai budaya mengawali pembukaan Pesta Kesenian Bali ke-32 di Denpasar, Sabtu (12/6/2010) sore.

Kesenian cukup langka itu diiringi dengan tabuhan musik ritmis tektekan, yang bahan bakunya dibuat dari bambu.

Penampilan duta seni daerah pesisir utara Pulau Bali itu terlihat cukup menyeramkan hingga dapat membangunkan bulu roma.

Penampilan tari sakral yang dipersembahkan Kabupaten Buleleng tersebut disusul barisan ritual Mesegeh yang sering dilakukan sebelum mengadakan pementasan tari.

Sebanyak 20 pasang teruna-teruni mengenakan busana khas daerah ikut menyemarakkan pergelaran, menyusul 20 orang mengusung miniatur Singa Ambara Raja sebagai lambang Kabupaten Buleleng.

Demikian pula puluhan anak-anak muda menunjukkan atraksi Megoak-goakan, permainan tradisional khas daerah pesisir utara Bali.

Menyusul ratusan orang menggotong Ogoh-ogoh yang mengusung tema Bhuta Kala yang mengambil lakon "Momosimika" dari cerita Arjuna Wiwaha.

Dalam cerita itu dimaknai bahwa "Momosmuka" merupakan simbol atau perwujudan dari sifat loba manusia yang timbul dari pancaindera.

Penampilan tersebut diiringi dengan iringan gong baleganjur yang bertalu-talu. Penampilan Kabupaten Buleleng itu disusul oleh duta seni dari Kabupaten Tabanan yang mengusung tema "Labuh Gentuh".

Seniman dari daerah gudang beras di Bali itu menyuguhkan tari sakral Baris Kuurkwak, garapan musik Ketug Bumi, kesenian Okokan, Tektekan, dan tari pergaulan joged bumbung.

Duta seni Kabupaten Tabanan juga menampilkan barisan ketangkasan kesenian Kepugpug dan garapan pengusung Ogoh-ogoh, boneka berukuran raksasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com